Liputan6.com, Jakarta Dunia memang penuh dengan keajaiban. Satu hal yang menarik adalah, keajaiban yang tercipta dengan sendirinya melalui proses panjang tanpa campur tangan manusia sama sekali.
Baca Juga
Advertisement
Amerika Selatan adalah salah satunya. Destinasi di Amerika Selatan banyak menyajikan kontur alam unik yang bisa kamu kunjungi minimal sekali seumur hidup. Salah satunya adalah dataran garam terluas di dunia, Salar de Uyuni di Bolivia.
Salar de Uyuni, memiliki seluas 10.582 kilometer sekaligus menjadi cermin alam terbesar di dunia. Terletak di antara Potosi dan Oruro, dekat puncak Pegunungan Andes, Bolivia. Dataran garam ini terbentuk oleh beberapa danau prasejarah, yang berubah bentuk sekitar 30.000 sampai 42.000 tahun yang lalu, seperti yang Liputan6.com lansir dari National Geographic, Senin (27/5/2019).
Permukaan Salar de Uyuni tertutup lapisan garam setinggi beberapa kaki, menjadikan dataran ini tetap kering sepanjang tahun. Dalam setahun dataran yang terletak di barat daya Bolivia tersebut hanya mendapatkan beberapa kali curahan hujan hingga tertutup lapisan air tipis. Saat itulah Salar de Uyuni menjelma menjadi cermin alam terbesar di muka bumi.
Cermin Alam Terbesar
Permukaannya yang datar sempurna dan jernih memantulkan refleksi langit dan awan di atasnya, menghasilkan pemandangan yang mengagumkan bagi siapa saja yang menyaksikannya. Meskipun terlihat sangat panas, sebenarnya suhu di Salar de Uyuni cukup hangat, hanya berkisar antara 13 derajat sampai 21 derajat celcius.
Setiap tahun para turis berdatangan ke Salar de Uyuni untuk menyaksikan fenomena cermin raksasa tersebut. Selain bercermin di sana pengunjung Salar de Uyuni juga berkesempatan untuk menyaksikan kawanan burung flamingo merah muda yang memang menjadikan kawasan dataran garam ini sebagai habitat mereka.
Seperti yang Liputan6.com kutip dari Wikipedia, Senin (27/5/2019) Salar berarti dataran garam. Sedangkan kata uyuni diambil dari bahasa Aymara yang berarti pena atau hamparan.
Uyuni juga merupakan nama sebuah kota yang menjadi tempat persinggahan para turis yang hendak mengunjungi dataran garam tersebut. Jadi Salar de Uyuni bisa diartikan sebagai dataran garam yang terhampar atau dataran garam di Kota Uyuni.
Advertisement
Sisi Lain Salar de Uyuni
Salar de Uyuni terbentuk dari kerak garam ini memiliki permukaan datar dengan ketebalan sekitar satu meter yang menyelimuti seluruh permukaan danau. Setiap tahunnya sekitar 25.000 ton garam dihasilkan dari dataran ini.
Kerak garam ini menjadi sumber penghasil garam tersebut kaya dengan kandungan lithium, sekitar 50 sampai 70 persen cadangan lithium seluruh dunia.
Lithium adalah komponen utama dalam baterai yang punya fungsi vital buat ponsel, laptop, bahkan mobil listrik. Dengan estimasi sembilan juta ton lithium yang dikandung dataran garam Uyuni, Bolivia memiliki cadangan 43 persen lithium di dunia.
Permukaan Uyuni yang luas, datar dan amat bening juga membuat dataran ini menjadi objek ideal bagi altimeter (alat pengukur ketinggian) untuk mengobservasi satelit-satelit Bumi. Berikut keindahan Salar de Uyuni yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (27/5/2019).
1. Salar de Uyuni menjadi destinasi wisata yang bisa dikunjungi saat musim hujan atau panas
Advertisement
2. Tak hanya di pagi dan siang hari, Salar de Uyuni menawarkan memandangan sunset yang menawan
3. Terbentuk dari Danau Minchin yang mengering jutaan tahun yang lalu
Advertisement
4. Fenomena cermin terbesar ini bisa dinikmati selama bulan Februari
5. Wisatawan bisa menikmati luasnya Salar de Uyuni dengan munggunakan mobil atau sepeda
Advertisement