Liputan6.com, Turin - Massimiliano Allegri merasa telah meninggalkan warisan skuat juara setelah dia memutuskan mundur dari kursi pelatih Juventus pertengahan bulan ini.
Allegri menilai, siapa pun yang menggantikannya di kursi pelatih Juventus menerima tim juara warisannya. Dia juga puas dengan pencapaiannya setelah lima tahun menangani I Bianconeri.
Baca Juga
Advertisement
Namun, di pekan terakhir Liga Italia musim ini, Juventus malah takluk 0-2 dari tuan rumah Sampdoria di Stadion Luigi Ferraris, akhir pekan lalu. Itu tentu bukan laga perpisahan yang berkesan untuk Allegri.
"Kami menutup lima tahun yang luar biasa dengan memenangi trofi Liga Italia yang kesekian," ujar Allegri, seperti dilansir situs resmi Juventus.
Kendati takluk dari Sampdoria melalui gol Gregoire Defrel dan tendangan bebas Gianluca Caprari, Allegri menyebut timnya tampil baik. Namun, menurut dia nasib berubah ketika pertandingan memasuki menit-menit akhir.
"Hari ini para pemain tampil baik, sebelum kebobolan di menit-menit akhir serta tendangan bebas yang luar biasa dari Caprari," papar Allegri.
Era Baru
"Sekarang, era baru akan dimulai dan siapapun yang datang akan mendapati sebuah tim juara yang memiliki peluang untuk mengulang kesuksesan di liga maupun tampil baik di Liga Champions," jelasnya.
Selama menangani Juventus, Allegri mengantarkan tim itu lima kali juara Liga Italia Serie A demi menajamkan rekor rentetan juara jadi delapan musim beruntun.
Advertisement
Perseteruan
Dalam lima musim tersebut, Juventus juga baru kali pertama gagal dibawa Allegri ke final Piala Italia musim ini saja, yang akhirnya dimenangi oleh Lazio.
Allegri sempat mengumumkan kesepakatan verbal perpanjangan kontrak. Tapi, belakangan manajemen Si Nyonya Tua akhirnya memutuskan melepasnya, perseteruan dengan wakil presiden klub, Pavel Nedved, disinyalir juga menjadi penyebabnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini