Gunung Merapi Luncurkan 2 Kali Guguran Lava Pijar

Selain guguran lava, BPPTKG juga merekam 10 gempa guguran dengan amplitudo 3-27 mm dan durasi 23-92 detik dan 1 kali gempa low frekuensi.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mei 2019, 09:50 WIB
Pemandangan saat Gunung Merapi mengeluarkan asap terlihat dari Kaliadem, Sleman, DIY, Minggu (24/2). Menurut BPPTKG, telah terjadi sembilan kali gempa dan guguran lava ke Sungai Gendol dengan jarak luncuran 200-800 meter. (Liputan6.com/Gholib)

Liputan6.com, Yogyakarta - Gunung Merapi meluncurkan dua kali guguran lava pijar pada Selasa (28/5/2019). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, jarak luncur guguran lav sejauh 500-650 meter.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyebutkan, dua guguran lava Gunung Merapi  yang terpantau melalui CCTV pada periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB mengarah ke hulu Kali Gendol.

Selain guguran lava, selama periode itu BPPTKG juga merekam 10 gempa guguran dengan amplitudo 3-27 mm dan durasi 23-92 detik dan 1 kali gempa low frekuensi banyak dengan amplitudo 3 mm selama 13,6 detik.

Hasil pengamatan visual menunjukkan asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 30 meter di atas puncak kawah gunung di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Angin di Gunung Merapi bertiup lemah ke arah tenggara. Suhu udara 15-19 derajat Celsius, kelembapan udara 74-88 persen, dan tekanan udara 627-688 mmHg.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Masih Berstatus Waspada

Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.

Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau melalui media sosial BPPTKG.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya