Pemilu Pukul Mundur Penjualan Mercedes-Benz Indonesia

Salah satu merek mobil premium, Mercedes-Benz mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan pada kuartal pertama 2019.

oleh Arief Aszhari diperbarui 28 Mei 2019, 14:08 WIB
Dua model berpose di samping mobil Mercedes-Benz The New B-Class B 200 Progressive Line dalam IIMS 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (25/4). Mercedes-Benz Distribution Indonesia resmi meluncurkan The New B-Class Mercedes-Benz B-Class terbaru. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemilu yang berlangsung tahun ini, ternyata memengaruhi penjualan mobil di pasar otomotif nasional. Bahkan, salah satu merek mobil premium, Mercedes-Benz mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan pada kuartal pertama 2019.

Dijelaskan Deputy Director Sales Operations & Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MDBI), Kariyanto Hardjosoemarto, segmen premium sendiri cukup sensitif dengan faktor keamanan dan stabilitas keamanan.

Jadi, banyak konsumen yang pada periode April hingga menjelang pengumuman presiden terpilih, 22 Mei 2019, masih menunggu dan melihat kondisi.

"Sebenarnya order produk baru tetap berjalan, namun pada saat delivery atau pelunasan, konsumen minta ditunda dulu. Terlebih mendekati 22 Mei 2019, banyak yang minta ditunda," jelas Kariyanto saat berbincang dengan wartawan di Intercontinental Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (28/5) malam.

Lanjutnya, segmen premium ini memang konsumennya tidak memiliki kepentingan yang mendesak saat membeli mobil.

Pasalnya, untuk segmen ini, pastinya konsumen sudah memiliki mobil pertama atau kedua, dan bisa menunggu hingga kondisi stabil jika hendak membeli mobil.

"Kuartal pertama kami hanya mengirim 841 unit. Penurunannya 17 persen, dibanding periode yang sama tahun lalu," tegasnya.


Revisi target?

Sementara itu, dari penjualan tersebut, masih didominasi penjualan C-Class dengan 29 persen, E-Class 24 persen, dan segmen SUV sekitar 27 persen.

"Kita harapkan setelah libur lebaran penjualan bisa kembali normal. Jadi, semester kedua membaik, dan kita tidak perlu revisi target. Ditambal, Juli juga ada GIIAS 2019 jadi diharapkan penjualan bisa normal lagi," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya