Liputan6.com, Jakarta Bahaya merokok pada perokok pasif selama ini memang sudah banyak diketahui. Namun, ini seakan membuat para perokok aktif untuk mengurangi kebiasaan tersebut.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rumah Sakit Persahabatan yang dilakukan di Jakarta Timur tahun 2014 menemukan, kadar karbon dioksida atau CO2 dari beberapa ibu rumah tangga yang tidak merokok, angkanya mencapai dua kali lipat dibandingkan mereka yang benar-benar tidak terpapar.
Advertisement
Dalam temu media di gedung Kementerian Kesehatan pada Selasa (28/5/2019), dokter Agus Dwi Susanto, spesialis paru dan ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia juga memaparkan bahwa kadar nikotin dalam urine pada perokok pasif berkali-kali lipat lebih tinggi ketimbang mereka yang tidak terpapar.
Simak juga video menarik berikut ini:
Kandungan Nikotin Mencapai 4 Kali Lipat
Dalam studi yang dilakukan di 2014, ibu rumah tangga yang merupakan perokok pasif memiliki kadar nikotin dalam urine 44,458 ng/ml dibandingkan dengan yang tidak terpapar yaitu hanya 11,429 ng/ml. Sementara, pada anak-anak mencapai 45,29 ng/ml dibandingkan anak yang tidak terpapar sebesar 9,98 ng/ml.
"Artinya, seorang perokok aktif di rumah memberikan bahaya. Nikotinnya terhirup juga oleh orang-orang di sekitarnya. Baik istrinya, empat kali lipat kandungannya dan pada anak-anak mencapai lima kali lipat," kata Agus menjelaskan.
Dalam jangka panjang, mereka yang hanya terpapar rokok juga rentan penyakit. Agus mengatakan, ada beberapa efek negatif yang lebih terlihat pada perokok pasif.
"Nikotin dampaknya lebih banyak ke kardiovaskuler, dampaknya pada jantung dan pembuluh darah, juga risiko stroke. Itu yang biasanya terkena pada perokok pasif," ujar Agus.
Advertisement
Beberapa Risiko Kesehatan
Beberapa efek berbahaya lain sebagai seorang perokok pasif salah satunya juga penurunan fungsi paru. Dampaknya bahkan sama dengan mereka yang memiliki kebiasaan merokok aktif.
Agus mengatakan, penurunan fungsi paru pada perokok aktif terjadi lebih cepat ketimbang mereka yang tidak merokok. Padahal, hal itu sudah terjadi secara alamiah seiring berjalannya usia.
Selain itu, beberapa risiko lain adalah kanker paru juga bisa terjadi pada perokok pasif. Angkanya mencapai dua sampai tiga kali lebih besar daripada mereka yang tidak merokok.