Liputan6.com, Jakarta - Meski memiliki fungsi yang sama persis, rem pada motor balap dengan motor harian berbeda jauh. Pada motor balap, rem didesain agar bisa mengurangi kecepatan dalam waktu sangat singkat.
Selain itu sistemnya juga berbeda. Karena berbeda itulah, rem motor balap tak cocok untuk rem motor harian. Bahkan bisa berbahaya, seperti pernah dibahas di Otosia.com beberapa waktu lalu.
Melansir Zing, satu set rem depan dan belakang untuk motor balap MotoGP berharga sekitar USD 10.000 hingga USD 15.000 atau setara Rp 144 juta hingga Rp 216 juta (Kurs USD 1 = Rp 14.394).
Baca Juga
Advertisement
Sepeda motor balap MotoGP bisa mencapai kecepatan lebih dari 350 kpj. Maka itu rem yang kuat perlu untuk membantu mengurangi kecepatan 294 kpj turun menjadi 79 kpj, dalam waktu 4,8 detik dalam jarak hanya 222 meter.
Sistem rem motor balap MotoGP terdiri dari rem depan, rem belakang, dan rem mesin. Rasio gaya rem akan didistribusikan secara merata, yakni 70 persen rem depan, 20 persen rem mesin, dan 10 persen rem belakang. Parameter ini bisa diubah sesuai dengan cara pengemudi menjalankan motor.
Bahkan jenis remnya pun banyak macamnya. Seperti Brembo yang menawarkan sistem pengereman, dua ukuran cakram yang berbeda, 320 mm dan 340 mm, serta empat ketebalan yang berbeda.
Mengapa begitu? Sebab, jenis rem yang dipakai juga harus disesuaikan dengan sirkuit balap. Contohnya, sirkuit Motegi di Jepang mengharuskan motor menggunakan rem cakram berdiameter 340 mm karena banyakanya tikungan tajam.
Material Khusus
Rem khusus motor balap itu juga terbuat dari karbon dengan keunggulan kekuatan pengereman yang besar dan bisa bekerja hingga suhu 1.500 derajat celcius. Rem karbon itu baru akan beroperasi ketika suhu mencapai ambang batas 400 derajat celcius.
Saat hujan, motor para pembalap itu akan memakai rem cakram baja, mirip dengan motor biasa. Selain menganti rem cakram, brake pad juga diganti dengan yang lebih kecil untuk mengurangi tekanan rem.
Beberapa pembalap seperti Petrucci dan Pedrosa juga menggunakan rem belakang tambahan di setir. Sistem ini berguna ketika rem kanan ditarik, karena saat itu kaki kanan akan susah menggunakan rem belakang.
Ini mengapa kemudian lahir teknologi Rear Thumb Brake untuk membantu pembalap mengguankan rem belakang tanpa kaki kanan.
Sumber: Otosia.com
Advertisement