3 Alasan Arsenal Bisa Kalahkan Chelsea di Final Liga Europa

Benarkah Arsenal punya kans lebih besar menjuarai Liga Europa dibanding lawannya Chelsea. Ada beberapa alasan yang membuat Arsenal lebih dijagokan di final Liga Europa.

oleh Ario Yosia diperbarui 28 Mei 2019, 19:00 WIB
Striker Arsenal, Alexandre Lacazette, berusaha melewati pemain Chelsea pada laga Premier League di Stadion Emirates, Sabtu (19/1). Arsenal menang 2-0 atas Chelsea. (AP/Frank Augstein)

Jakarta Arsenal akan menjalani laga penting melawan Chelsea di final Liga Europa musim ini. Arsenal disebut punya peluang menjadi juara pada pertandingan yang digelar di Baku Olympic Stadium, Azerbaijan, Kamis (30/5/2019).

Kedua tim Premier League itu sudah melakukan pemanasan jelang partai final tersebut. Chelsea menghadapi New England Revolution di Amerika sementara Arsenal mengadakan pertandingan persahabatan melawan LASK Linz. 

Kemenangan di final akan menambah koleksi di lemari trofi Chelsea. Namun, untuk Arsenal, ada sesuatu yang lebih besar dari sekadar trofi.

Memenangkan Liga Europa adalah satu-satunya jalan terakhir bagi Arsenal untuk bermain di Liga Champions musim depan. Tentunya, The Gunners sangat ingin kembali kompetisi elit itu setelah absen selama dua musim beruntun.

Unai Emery tahu pentingnya memenangkan kompetisi ini. Dia juga tahu persis apa yang harus dilakukan untuk mengangkat trofi tersebut setelah melakukannya di Sevilla sebelumnya.

Berikut ini adalah tiga alasan mengapa Arsenal akan mengalahkan Chelsea di final Liga Europa seperti dilansir Sportskeeda.


Duet Penyerang dengan Produktivitas Luar Biasa

Striker Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang berselebrasi dengan rekannya, Alexandre Lacazette setelah mencetak gol ke gawang Valencia dalam leg pertama semifinal Liga Europa di Emirates Stadium, Jumat (3/5/2019). Sempat tertinggal, Arsenal berhasil mengalahkan Valencia 3-1. (AP/Kirsty Wigglesworth)

Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette bertanggung jawab atas ketujuh gol yang dicetak Arsenal dalam pertandingan semifinal melawan Valencia. Secara keseluruhan, pemain Gabon itu sudah mencetak delapan gol sementara striker Prancis itu mengemas lima gol di kompetisi sejauh ini.

Kedua penyerang itu mungkin masing-masing mencetak gol lebih sedikit gol dari pada pencetak gol terbanyak kompetisi, Olivier Giroud. Namun, ketika bermain bersama, duet ini hampir tidak pernah berhenti mencetak gol.

Karena itu, Aubameyang dan Lacazette punya peluang besar bahwa menjebol gawang Chelsea di final. Mereka sudah membawa Arsenal sejauh ini di kompetisi dan membuktikan diri mereka berulang kali dalam pertandingan-pertandingan besar.

Aubameyang dan Lacazette tampil cemerlang musim ini dan mereka terlihat lebih tajam dari para penyerang The Blues. Apabila keduanya tampil tajam di final, The Gunners berpeluang besar pulang dengan membawa trofi.


Arsenal Punya Ambisi Besar Lolos ke Liga Champions

Striker Arsenal, Alexandre Lacazette, melakukan selebrasi usai membobol gawang Napoli pada laga leg kedua perempat final Liga Europa di Stadio San Paolo, Kamis (18/4/2019). Napoli takluk 0-1 dari Arsenal. (AP/Luca Bruno)

Bagi Chelsea, memenangkan kompetisi ini hanya akan menambah kolesi trofi mereka. Selain itu, Chelsea tidak punya tujuan tertentu untuk memenangkan kompetisi ini mengingat mereka sudah lolos ke Liga Champions.

Di sisi lain, ini adalah satu-satunya cara bagi The Gunners bermain di Liga Champions musim depan. Klub London Utara itu sudah absen di Liga Champions selama dua musim beruntun. Unai Emery dan Arsene Wenger sudah berinvestasi banyak untuk membawa klub kembali ke kompetisi elit Eropa.

Mereka sudah mendatangkan pemain-pemain seperti Pierre-Emerick Aubameyang, Sokratis dan Bernd Leno untuk meningkatkan kekuatan skuat mereka. Pemain-pemain itu juga ingin bermain di Liga Champions. Karena itu, Arsenal punya motivasi ekstra saat menghadapi Chelsea di final.


Unai Emery Raja Liga Europa

Pelatih Arsenal, Unai Emery (kanan) berbincang dengan pemainya selama sesi pelatihan tim di pusat pelatihan London Colney di St. Albans (21/5/2019). Arsenal akan bertanding melawan Chelsea pada babak Final Liga Europa pada 29 Mei di Baki Olimpiya Stadionu. (AFP Photo/Olly Greenwood)

Unai Emery sudah pernah mengangkat trofi Liga Europa selama tiga musim berturut-turut bersama Sevilla. Tentunya, prestasinya di kompetisi itu adalah salah satu alasan mengapa klub mengangkatnya sebagai pengganti Arsene Wenger. Arsenal ingin bergantung pada kesuksesannya di Liga Europa.

Dalam 75 pertandingan di kompetisi, Emery meraih kemenangan 45 kali. manajer asal Spanyol itu merupakan spesialis di Liga Europa dan timnya akan sulit untuk dihadapi.

Mantan manajer PSG itu berhasil mengantarkan The Gunners melakukan comeback melawan Bate Borisov dan Rennes. Setelah itu, ia meraih kemenangan meyakinkan melawan Napoli. Di semifinal, Arsenal menunjukkan performa yang luar biasa melawan Valencia.

Maurizio Sarri juga pantas mendapatkan pujian setelah membawa Chelsea ke final Liga Europa. Namun, Emery punya pengalaman yang lebih banyak di kompetisi dan Sarri mungkin akan kewalahan saat melawan The Gunners.

Sumber: Bola.net

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya