Liputan6.com, Dayton - Pusaran tornado menghantam kota Dayton di negara bagian Ohio, Amerika Serikat (AS), pada Senin 27 Mei.
Setidaknya dua tornado lain mendarat di sekitarnya, termasuk satu di dekat Pangkalan Angkatan Udara Wright-Patterson, tepat di sebelah timur Dayton, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Selasa (28/5/2019).
Bencana itu, menurut layanan cuaca nasional setempat, NWS, bisa memicu lebih banyak angin ribut serupa di berbagai wilayah selatan AS, selama beberapa hari ke depan.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, badai terbaru datang setelah tornado dan banjir menewaskan sedikitnya enam orang di Oklahoma selama akhir pekan, termasuk dua orang di El Reno, dekat ibukota negara bagian.
Namun, tingkat cedera dan kerusakan akibat tornado di Ohio belum diklarifikasi dengan jelas.
"Kami tepat di tengah-tengahnya (penanganan pasca-badai) sekarang. Ini sangat merusak," kata seorang juru bicara Kantor Manajemen Darurat di Montgomery County.
Pejabat Manajemen Darurat lainnya mengatakan bahwa mereka bekerjasama dengan Palang Merah Amerika pada Selasa dini hari, untuk mendirikan setidaknya empat tempat perlindungan pengungsi di daerah tersebut.
Selain itu, menurut laporan beberapa media lokal, petugas penyelamat pergi dari rumah ke rumah di beberapa bagian Dayton, guna memastikan proses evakuasi berjalan semestinya.
Para pengguna Twitter memposting gambar puing-puing yang beterbangan di udara, di mana merusak rumah mobil (trailer) dan beberapa kendaraan warga.
Lebih dari 75.000 rumah dan bangunan komersial mengalami pemadaman listrik lebih awal pada Selasa pagi, menurut situs pelacakan PowerOutage.us.
Angin Ribut dan Banjir Masih Jadi Ancaman
NWS mengatakan beberapa tornado dalam skala kecil menghantam wilayah sekitar Dayton antara Senin pukul 11 siang hingga tengah hari pada keesokannya.
"Kami harus mengerahkan kru survei darat pada pagi hari, untuk mengkonfirmasi tingkat kerusakan akibat badai, tapi ya, setidaknya ada satu tornado besar mendarat di kota ini," kata Zack Taylor, seorang ahli meteorologi pada pusat penelitian NWS di negara bagian Maryland.
"Jaringan badai melemah setelah terpecah masuk ke wilayah Virginia barat dan pusat, yang kemudian mendorong turunya hujan bercurah antara dua hingga tiga inci selama sekitar dua jam," lanjut Taylor menjelaskan.
Meski begitu, perbedaan tekanan udara yang cukup ekstrem di tengah benua Amerika, berisiko mempertahankan kondisi serupa dalam satu atau dua hari ke depan, lapor NWS memperkirakan.
Sementara itu, daerah yang dilanda banjir di negara bagian Arkansas dan Oklahoma, diprediksi akan menghadapi lebih banyak hujan selama sepekan ke depan, Hal itu berisiko membuat aliran Sungai Arkansas meluap, dan membanjiri kawasan pemukiman.
Jutaan warga di wilayah selatan AS berada di bawah ancaman banjir akibat badai pada momen libur Memorial Day, yang berlangsung sejak akhir pekan hingga Selasa ini.
Sebagai antisipasi, Arkansas, bersama dengan Oklahoma dan Missouri, telah menyiagakan semua unit Garda Nasional yang diaktifkan untuk merespons badai.
Advertisement
Ancaman Meluapnya Sungai Arkansas
Sementara itu, pihak berwenang di Kota Tusla, negata bagian Oklahoma, mengimbau penduduk di beberapa kawasan hunian, untuk memmpertimbangkan pergi mencari perlindungan di area lebih tinggi.
Hal tersebut dikarenakan dampak cuaca buruk membuat aliran sungai Arkansas semakin deras, sehingga berisiko memicu luapan banjir.
Distrik Downriver, sekitar 100 mil (setara 160 kilometer) sebelah tenggara Tulsa, di kota terbesar kedua di Arkansas, Fort Smith, pihak berwenang mengatakan 100 hingga 200 orang telah mengungsi karena banjir, yang diperkirakan akan bertambah buruk dalam beberapa hari mendatang.