Demi Puaskan Hasrat Belanja, Wanita Ini Rutin Donor Plasma Darah Berbayar Rp 48 Juta

Dari hasil donor plasma tersebut ia mendapatkan uang sebesar US$ 3.360 atau setara dengan kurang lebih Rp 48 juta.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 28 Mei 2019, 21:00 WIB
Ilustrasi jarum suntik. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Salt Lake City - Demi bisa berbelanja barang-barang yang diinginkan, seorang perempuan di Amerika Serikat secara rutin dan tanpa rasa takut menyumbangkan plasma darah.

Dikutip dari laman New York Post, Selasa (28/5/2019) ia mengaku, dari hasil donor tersebut ia mendapatkan uang sebesar US$ 3.360 atau setara dengan kurang lebih Rp 48 juta.

Perempuan bernama Carisa Barker (20) itu mengaku mengunjungi klinik dua kali seminggu untuk melakukan donor plasma darah dan menggunakan uang tersebut untuk memenuhi hobi berbelanja.

Sehari-hari, Barker adalah seorang pelajar yang bekerja separuh waktu sebagai pengasuh.

Dari hasil donor itu, ia menghasilkan uang sebesar Rp 4 juta sebulan sehingga jika ditotal selama 12 bulan akan terkumpul Rp 48 juta.

"Dua kali seminggu saya selalu menyumbangkan darah saya," ujar wanita tersebut.

Plasma darah adalah bagian dari darah yang bening kekuningan, kaya protein, dan sebagian besarnya berupa air.

Beda dengan donor darah biasa, dengan mendonorkan plasma darah akan mendapatkan uang. Sebab, pusat pengumpulan plasma darah di seluruh AS biasanya menawarkan imbalan sejumlah uang.

Salah satu alasan wanita itu rutin mendonorkan darahnya lantaran ia memiliki hobi belanja. Dengan mendapatkan uang sebanyak itu ia bisa memuaskan hobinya.


Mengaku Shopaholic

Ilustrasi belanja. Sumber foto: unsplash.com/rawpixel.

"Saya seorang shopaholic dan akan berbelanja setiap saya punya kesempatan. Saya biasa pergi belanja tiga sampai empat kali seminggu," kata dia.

Menurut keterangan dari layanan pengumpulan plasma, proses donor hanya memakan waktu satu sampai setengah jam saja.

Untuk mendonorkan plasma darahnya, seseorang harus memenuhi kriteria skrining untuk jumlah darah (hematokrit) dan kadar protein total, bersama skrining lainnya setiap sebelum melakukan donor, juga ada tes tambahan setiap empat bulan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya