Liputan6.com, Jakarta - Aktris Pevita Pearce mengunggah foto terbaru. Posenya tak biasa. Wajah cantiknya ditutupi plastik kresek garis-garis putih dan pink.
Pose itu bukan untuk lucu-lucuan semata. Ia mengajak pengikutnya mengurangi pemakaian sampah plastik, terutama kantong kresek dan sedotan plastik, agar peringkat Indonesia tak lagi menempati posisi 2 sebagai negara penyumbang sampah plastik terbesar di lautan.
"Kamu nggak akan mati kalau mengurangi penggunaan plastik sekali pakai kan?" tulis Pevita dalam keterangan foto yang diunggah Senin, 27 Mei 2019 itu.
Baca Juga
Advertisement
Pemeran film 'Tenggelamnya Kapal Van der Wijk' itu memberi alternatif solusi pengurangan sampah plastik. Ada dua hal yang bisa dilakukan, yakni bawa tas belanja sendiri dan meminta gelas kaca atau keramik bila ngopi di kafe kesayangan.
Tak lupa, Pevita meminta agar fotonya yang ditutupi plastik itu, disebar luas. "Setiap posting kamu = donasi Rp 1.000,- untuk konservasi laut Indonesia," sambung adik Keenan Pearce ini.
Hingga Selasa malam, 28 Mei 2019, foto Pevita dengan wajah ditutupi plastik itu mendapat lebih dari 106 ribu likes. Kebanyakan warganet mengungkapkan kecemburuannya dengan si plastik kresek.
"Mau dong jadi plastiknya," tulis salah satu warganet.
Foto tersebut juga di-repost sejumlah pesohor. Di antaranya Wulan Guritno, Joe Taslim, Kelly Tandiono, dan Shareefa Danish.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kampanye #LupainPlastik
Pevita juga menggaungkan #LupainPlastik untuk membangkitkan kesadaran tentang bahaya sampah plastik. Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, tagar itu diinisiasi oleh akun Instagram @earthhourmalang.
Akun tersebut menerangkan sampah plastik yang dibuang ke perairan, akan berakhir di muara dan kawasan sekitar laut. Plastik itu kemudian pecah menjadi bagian paling kecil atau biasa disebut mikroplastik.
"Dengan kata lain, “mikroplastik” adalah zat plastik yang berukuran sangat kecil, bahkan tak lebih dari beberapa mikron, mulai mengancam kesehatan lingkungan serta biota laut di perairan Indonesia," tulis akun tersebut.
Selanjutnya, mikroplastik banyak ditemukan di laut, sungai, tanah, dan sering dikonsumsi oleh hewan. Ada banyak hewan laut yang menjadi korban dari limbah akibat rasa acuh manusia. Buruknya, hewan laut juga dikonsumsi manusia.
"Mikroplastik bersifat karsinogenik, berbahaya jika terakumulasi manusia. Tidak menutup kemungkinan bahaya mikroplastik ini menyerang kesehatan kita dan keluarga," sambung dia.
"Kita bisa memulainya dengan membatasi penggunaan kemasan makanan dari plastik, atau mengganti kantong belanja kita dengan tas kain," imbuh akun itu.
Advertisement