Liputan6.com, Jakarta - Empat menteri Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mengecek kesiapan arus mudik di jalur selatan Jawa Barat, yakni di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, dan Limbangan di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Keempat menteri tersebut yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Nila Moloek, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani.
"Ini H-7 jelang Lebaran, kami memantau bagaimana rencana persiapan arus mudik yang sudah dilakukan mulai hari ini sampai nanti puncak (mudik) sekitar tanggal 31 Mei sampai tanggal 1 (Juni)," ujar Puan Maharani di Nagreg, Rabu (29/5/2019).
Baca Juga
Advertisement
Puan menjelaskan, pemerintah bekerjasama dengan Polda dan Pemda setempat telah mempersiapkan berbagai skenario lalu lintas di titik rawan kemacetan seperti di Nagreg dan Pasar Limbangan.
Skenario lalu lintas tersebut antara lain dilakukan kanalisasi, pengaturan arus satu arah atau one way, hingga pembuatan jalur mudik alternatif. Selain itu, telah tersedia pula berbagai posko kesehatan di ruas jalur mudik alternatif itu.
"Di Garut sudah dilakukan persiapan lalu lintas. Pengaturan arus dari arah Jakarta menuju Jawa Barat, khususnya ke arah Garut, Limbangan, Tasikmalaya dan sebagainya InsyaAllah sudah siap," ungkap Puan.
Adapun rombongan menteri tersebut mulai berangkat dari Jakarta menggunakan helikopter sekitar pukul 07.50 WIB. Mereka tiba di landasan heli yang terletak di lapangan sepakbola Darmita Atmadja, Nagreg, pukul 08.35 WIB.
Setibanya di tempat, rombongan langsung beranjak mengecek Pos Pelayanan Lebaran Polres Bandung di Cikaledong, Nagreg. Seusai dari situ, mereka segera beranjak dan akan mengakhiri perjalanan di Pasar Limbangan, untuk kemudian balik ke Jakarta.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pertamina Imbau Masyarakat Lakukan Hal Ini Sebelum Berangkat Mudik
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengimbau masyarakat yang mudik menggunakan kendaraan pribadi, untuk melakukan persiapan sebelum berangkat ke kampung halaman.
Direktur Marketing Ritel Pertamina, Mas'ud Khamid mengatakan, sebelum berangkat mudik, sebaiknya bahan bakar kendaraan diisi penuh. Hal ini untuk menghindari kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan.
"Jadi rata-rata tangki isinya 40 sampai 50 liter. Kalau efisiensi mobil 10 km per liter berarti ketemunya 400 sampai 500 km," kata Mas'ud, di Terminal BBM Plumpang, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2019.
Mas'ud melanjutkan, dengan tangki terisi penuh, pemudik bisa menyiasati pengisian BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ramai, sehingga bisa menghindari antrian yang panjang dan waktu yang digunakan lebih efisien.
"Jadi kalau isi di Jakarta nanti isi lagi di Jawa Tengah. Kalau isi dari Jawa Timur nanti isi lagi di Jawa Tengah," tuturnya.
Untuk musim mudik Lebaran 2019, Pertamina telah menyiapkan stok BBM untuk memenuhi kebutuhan pemudik, yaitu Premium 2.297.853 kilo liter (Kl) setara 21 hari, Pertalite 1.164.834 Kl setara 22 hari.
Pertamax 958.038 Kl setara 23 hari, Pertamax Turbo 30.588 Kl setara 52 hari, bio solar 1.803.060 setara 25 hari, Dexlite 90.280 Kl setara 70 hari, dan Dex 40.939 Kl setara 44 hari.
Advertisement
Menkes Nilai Fasilitas Mudik Saat Ini Jauh Lebih Baik dari yang Dulu
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek memuji bahwa saat ini, transportasi mudik sudah jauh lebih baik dari dulu.
Dalam kegiatan "Ngabuburit Sehat Bersama Menkes dan Menhub", Nila menceritakan bahwa dulu, transportasi seperti kereta tidaklah senyaman saat ini.
"Dulu kalau pulang mudik, naik kereta api bisa lewat jendela, ya. Ada yang (duduk) di atas gerbong. Luar biasa. Tapi sekarang sudah bagus, beli karcis sudah bisa online, kursinya juga pas, AC sekarang. Kalau dulu banyak yang jualan telur," kata Nila di Stasiun Gambir pada Selasa, 28 Mei 2019.
Tak ketinggalan dengan fasilitas jalur darat seperti kereta api, untuk fasilitas jalur udara pun Nila menilai kini kondisinya sudah jauh lebih baik. Nila memuji fasilitas di bandara yang sudah bagus.
"Kemarin kami ke Soekarno-Hatta, dilaporkan pesawat (penerbangan) meningkat sekitar dua persen, penumpangnya sekitar 3,4 persen. Jadi masih banyak penumpangnya," kata Nila menambahkan.
Namun, Nila menilai untuk fasilitas mudik jalur laut seperti pelabuhan masih perlu dibuat lebih baik lagi.
Secara keseluruhan, Nila menilai bahwa transportasi mudik saat ini sudah lebih baik. Bahkan, Nila sempat berkelakar bahwa rugi jika tidak menikmati fasilitas mudik yang ada.
"Makanya cari mertua yang jauh, jadi kalau mudik jauh," seloroh Nila.
Untuk jalur darat, Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan 6047 fasilitas kesehatan di 34 provinsi. Dari data yang diterima Health Liputan6.com, fasilitas kesehatan tersebut terdiri dari 4.210 puskesmas, 144 rumah sakit rujukan dan 375 rumah sakit di sekitar jalur Pantura, 188 public safety center, 207 Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan 923 pos kesehatan.
"Makanya kalau misalnya ada pusing-pusing, berhenti di rest area. Cek tekanan darah, cek gula darah, bahkan periksa stres juga bisa, " kata Nila berpesan.