Liputan6.com, Karawang - Bank Indonesia (BI) dalam menyambut Lebaran 2019 menyelenggarakan layanan penukaran uang di sejumlah rest area di sepanjang jalan tol Trans Jawa. Setidaknya ada 15 rest area yang bisa melayani penukaran uang.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi mengatakan, 15 rest area ini merupakan bagian dari 2.941 titik penukaran uang yang diselenggarakan Bank Indonesia dalam menghadapi Lebaran 2019.
"Jadi ini bagian dari 2.941 titik yang sudah kita tentukan. Untuk di rest area sepanjang Trans Jawa ini melayani penukaran mulai 29 Mei - 2 Juni 2019," kata Rosmaya di Rest Area KM 57, Karawang, Rabu (29/5/2019).
Baca Juga
Advertisement
Untuk penukaran uang di rest area KM 57 ini tak kalah ramai jika dibandingkan dengan penukaran uang di kawasan Monas. Tak hanya Bank Indonesia, sejumlah perbankan juga terlihat membuka layanan penukaran uang di lokasi yang sama.
Rosmaya menjelaskan, selama periode Lebaran 2019, Bank Indonesia menyiapkan Rp 217,1 triliun. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 191,3 triliun, atau naik 13,5 persen.
"Periode minggu terakhir Ramadan umumnya merupakan periode puncak dalam pemenuhan uang selama periode Ramadan/Idul Fitri yang turut dipengaruhi pula oleh realisasi Tunjangan Hari Raya (THR)," tambah Rosmaya.
Berdasarkan data historis, ia menuturkan, jumlah outflow pada minggu terakhir tersebut mencapai 50-60 persen dari total outflow selama periode Ramadan dan Idul Fitri.
Rosmaya juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak menukar uang di tempat-tempat tidak resmi.
"Karena itu tidak menjamin keamanannya, keasliannya, belum lagi uangnya genap atau tidak, berbayar lagi. Jadi banyak risikonya. Tukarlah di tempat-tempat resmi yang tadi saya katakan ada 2.941 titik," pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
BI Siapkan Lebih dari 100 Titik Pengisian Uang Elektronik
Sebelumnya, untuk mempermudah nasabah yang ingin mudik, Bank Indonesia bersama perbankan dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan menyediakan lebih dari 100 layanan gerak Uang Elektronik (UE) atau sarana top up di sejumlah titik perisitirahtan (rest area). Layanan ini akan tersedia sejak H-7 hingga H+7 Lebaran.
Selain itu, perbankan juga akan menyediakan lebih dari 80 ribu UE untuk mengantisipasi melonjaknya permintaan terhadap UE oleh pengguna jalan tol. Call center juga telah disediakan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat yang mengalami kendala transaksi di lapangan.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng mengatakan layanan ini sebagai bentuk langkah lanjutan Bank Indonesia setelah menerbitkan peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik. Salah satunya yaitu mengatur perubahan saldo maksimum UE unregistered yang semula Rp 1 juta menjadi Rp 2 juta.
Penyediaan layanan ini juga diadakan sebagai jawaban untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di beberapa ruas gerbang tol karena tahun ini seluruh gerbang tol telah menggunakan kartu UE sebagai metode pembayarannya.
Selain itu, hal ini juga diharapkan dapat meyakinkan masyarakat yang ingin mudik bahwa mudik tahun ini akan berjalan lancar.
BI bersama perbankan dan pengelola jalan tol telah memastikan kesiapan teknis sarana pembayaran di gerbang tol dan penyediaan backup alat pembayaran dalam kondisi yang cukup, kesediaan stok kartu UE di sepanjangan jalur tol dalam jumlah yang cukup, ketersediaan sarana top up hingga membuka posko mudik untuk membantu pelayanan perbankan.
Advertisement
Jelang Lebaran, BI Siapkan Layanan Penukaran Uang di 2.941 Titik
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) tengah mempersiapkan diri memenuhi permintaan masyarakat untuk penukaran uang baru jelang Hari Raya Idulfitri 1440 H.
Hari ini, Bank Indonesia menggandeng 17 bank membuka layanan penukaran uang di Lapangan Parkir IRTI Monas, Jakarta.
Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengatakan selain di Jakarta pihaknya juga membuka layanan penukaran uang di 2.941 titik seluruh Indonesia. Layanan penukaran uang tersebut naik signifikan jika dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 1.176 titik.
"Tempat penukaran uang sekarang berapa titik, tahun lalu 1.176 titik sekarang kita tingkatkan jadi 2.941 titik. Ternyata Kepulauan Riau mendadak ingin ikutan tambah titik 46. Sekarang jumlahnya 2.941 titik se-Indonesia," ujarnya di Monas, Jakarta, Jumat, 17 Mei 2019.
Rosmaya melanjutkan, bank sentral sangat mendukung penambahan titik-titik resmi penukaran uang. Hal tersebut sebagai salah satu upaya untuk menekan peredaran uang palsu dan menghindari jasa penukaran uang yang merugikan masyarakat.
"Kenapa BI semangat titik-titik penukaran ditambah, karena kita ingin sekali hapuskan kegiatan orang tak bertanggung jawab untuk uang palsu. Jaman begini kan ada aja uang palsu. Supaya masyarakat nukar di tempat resmi jangan di pinggir jalan," ujar dia.
Rosmaya mengimbau agar masyarakat tetap memperhatikan keaslian uang yang diperoleh ketika sudah ditukarkan. Cara mengetahui keaslian uang dapat dilakukan dengan langkah 3D yaitu dilihat, diraba dan diterawang.
"Saya imbau masyarakat tukar lah uang di tempat resmi penukaran perbankan dan yang ditetapkan BI kas kelilingi. Wilayah 3T pun kita layani. Kemudian lihat ciri-ciri keaslian Rupiah harus lihat ciri-ciri keasliannya. Kita sudah edukasi bahwa ciri-cirinya banyak mulai benang pengaman, gambar, macam-macam, jenis kertas. Kalau keaslian 3D, dilihat, diraba, diterawang," tandasnya.