Liputan6.com, Jakarta - Mercedes-Benz merupakan salah satu pabrikan asal Jerman yang serius untuk bermain di pasar mobil ramah lingkungan di Indonesia. Keseriusan pesaing BMW ini ditunjukan dengan perkenalan beragam teknologi mobil listrik, dan penyediaan stasiun pengisian baterai.
Menurut Deputy Director Sales Operations & Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MDBI), Kariyanto Hardjosoemarto, pada dasarnya pihaknya telah siap untuk memasarkan mobil listrik. Namun, kembali lagi hal tersebut tergantung peraturan pemerintah terkait mobil listrik yang hingga saat ini masih belum diterbitkan.
"Kita semua sudah siap, juga mempersiapkan training di dealer. Harapannya, setelah peraturan keluar, lima sampai enam bulan kita sudah bisa jualan," jelas Kariyanto saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Advertisement
Lanjut Kariyanto, untuk model pertama kemungkinan besar Mercedes-Benz bakal membawa model hybrid, dan bukan listrik. "Kita akan mulai mobil hybrid, dengan teknologi EQ Power," tegasnya.
Sementara itu, ketika ditanya terkait investasi untuk memproduksi mobil listrik secara lokal, Mercedes-Benz masih akan memulainya dengan melakukan impor.
Dan untuk kapan waktunya produksi lokal, juga belum diketahui dengan pasti, karena butuh persiapan terkait keberadaan mobil listrik tersebut.
"Insentif memang jadi stimulus. Tanpa hal tersebut, perhitungan harga masih terlalu mahal. Tapi, jangan dilihat dari komponen atau mobilnya saja, lihat juga insfrastruktur dan pengolahan limbahnya juga, karena itu kan lebih bahaya. Kami tidak mau coba-coba jika turun di pasar ini, harus semuanya," pungkasnya.
Mercedes-Benz Ingin Merakit Mobil Listrik di Indonesia, tapi...
MBDI pun ingin merakit lokal mobil listrik di pabriknya yang berlokasi di Wanaherang, hanya saja sampai saat ini hal tersebut belum memungkinkan.
" Kami ingin merakit secara lokal plug-in hybrid. Namun, untuk mencapai hal tersebut kita butuh volume dan juga tax incentive," ungkap Roelof Lamberts, Presiden dan CEO MBDI saat ditemui di Magelang, (13/1/2019).
Dirinya mengakui dapat dengan mudah menjual mobil plug-in hybrid dari sekarang. "Kami siap untuk menjualnya, tapi saat ini tak ada yang mau membelinya di showroom jika saya menjualnya. Karena semua tahu ada skema pajak baru untuk kendaraan listrik, saya perlu menunggu sampai regulasi tersebut diumumkan. Dan konsumen dapat menikmati insentifnya,"sambungnya.
Meskipun Mercedes-Benz memiliki beragam line-up mobil hybrid atau plug-in hybrid, Roelof masih menutup rapat informasi model yang akan diluncurkan jika regulasi kendaraan listrik sudah siap. Salah satu model yang pernah diperkenalkan di Indonesia adalah E 350e yang diperkenalkan di IIMS 2018 silam.
Advertisement