Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia sebagai regulator sistem pembayaran mencatat penggunaan uang elektronik (e-money) jelang Lebaran meningkat drastis. Pendorong signifikan adalah penggunaan pembayaran jalan tol.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi mengatakan, volume uang elektronik tumbuh 62 persen (YoY). Sementara secara nilai naik lebih tinggi yaitu sebesar 101,2 persen.
"Mengacu pada perkiraan kenaikan lalu lintas pada tahun ini sebagai pengaruh dibukanya sejumlah ruas jalan tol baru, maka transaksi uang elektronik selama periode libur Idul Fitri diperkirakan juga akan mengalami peningkatan," kata Rosmaya di Rest Area KM57, Karawang, Rabu (29/5/2019).
Sementara itu di kesempatan yang sama Kepala Departemen Gerbang Pembayaran Nasional Rahmat Hernowo menambahkan jumlah transaksi dan nilai transaksi uang elektronik setiap tahun mengalami peningkatan.
Baca Juga
Advertisement
Total 2016, selama setahun, volume transaksi 683 juta transaksi, dengan nilai Rp 7 triliun. Pada 2017 volume 943 juta nilainya menjadi Rp 12,3 triliun. Sedangkan di 2018 volume transaksi menjadi 2,9 miliar transaksi dengan nilai Rp 47,1 triliun.
"Untuk 2019, per April saja volume transaksi ada 451,6 juta transaksi dengan nilai Rp 10,6 triliun," tambah dia
Pada masa angkutan Lebaran ini, kebutuhan uang elektronik dipenuhi oleh 5 bank yaitu Bank Mandiri, BCA, BRI, BNI, dan BTN, dengan total stok mendekati 90 ribu unit uang elektronik sesuai koordinasi yang telah dilakukan dengan BUJT.
Selain penyediaan uang elektronik di titik-titik rest area, perbankan juga menyediakan kartu uang elektronik perdana dalam jumlah memadai di beberapa merchant di sekitar ruas tol.
Dalam pelaksanaan mudik ini perbankan dan BUJT juga bersinergi dalam menjaga kelancaran layanan top up uang elektronik melalui penyediaan fasilitas layanan top up di beberapa titik rest area jalan tol.
Penyediaan fasilitas layanan dimaksud sebanyak 84 unit pada 53 titik lokasi untuk arus mudik dan sebanyak 84 unit pada 55 titik lokasi untuk arus balik.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tersedia 80 Ribu Uang Elektronik di Jalur Mudik, Saldo Maksimal Bisa Rp 2 Juta
Sebelumnya, guna mengantisipasi banyaknya pemudik dengan kendaraan pribadi yang melalui jalan tol, Bank Indonesia (BI) bekerjasama dengan Perbankan dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) menyediakan lebih dari 100 layanan gerak uang elektronik (UE) di sejumlah titik peristirahatan (rest area). Layanan ini baik pada saat arus mudik maupun arus balik terhitung H-7 sampai dengan H+7 Idulfitri 1440 H.
“Layanan gerak tersebut dilaksanakan dalam rangka pemenuhan penyediaan sarana top up uang elektronik bagi pemudik yang melalui jalan tol,” kata Deputi Gubernur BI, Sugeng, seperti dikutip dari laman Setkab, Selasa (21/5/2019).
BACA JUGA
Selain itu, perbankan juga akan menyediakan lebih dari 80 ribu uang elektronik untuk mengantisipasi adanya permintaan oleh pengguna jalan tol. Edukasi kepada masyarakat dan penyediaan call center juga dilakukan untuk mengantisipasi adanya kendala transaksi di lapangan.
Sebelumnya , BI telah menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik yang salah satunya mengatur perubahan saldo maksimum Uang Elektronik unregistered yang semula Rp 1 juta menjadi Rp 2 juta.
“Hal ini ditempuh guna merespon integrasi beberapa ruas tol yang efektif dilaksanakan tahun ini telah 100% nontunai menggunakan kartu Uang Elektronik,” jelas Sugeng.
Advertisement
Agar Mudik Lancar
Langkah Bank Indonesia bersama perbankan dan pengelola jalan tol untuk hadir secara langsung di masyarakat guna meyakinkan pelaksanaan mudik berjalan lancar, lanjut Deputi Gubernur Bank Indonesia itu antara lain untuk memastikan kesiapan teknis sarana pembayaran di gerbang tol dan penyediaan backup alat pembayaran dalam kondisi yang cukup, tersedianya stok kartu uang elektronik di sepanjang jalur tol dalam jumlah yang cukup, memastikan ketersediaan sarana top up uang elektronik, dan membuka posko mudik untuk membantu pelayanan perbankan.
“Bank Indonesia menghimbau agar seluruh masyarakat, khususnya pemudik, menyiapkan kartu uang elektronik dengan saldo yang cukup, merawat dan menjaga agar kartu tidak rusak,” pesan Sugeng.