Ilmuwan Temukan Gunung Api Bawah Laut Terbesar dalam Sejarah

Peneliti menemukan gunung api bawah laut terbesar yang pernah ada dalam sejarah

oleh Siti Khotimah diperbarui 29 Mei 2019, 18:00 WIB
Ilustrasi Gunung Api di Laut (Wikipedia)

Liputan6.com, Mamoudzou - Peristiwa seismik aneh di lepas pantai Afrika telah mengarahkan para peneliti pada satu penemuan, yakni letusan gunung api bawah laut terbesar yang pernah tercatat.

Letusan gunung api bawah laut itu juga dapat menjelaskan peristiwa seismik aneh yang direkam pada November 2018 di lepas pulau Mayotte, antara Madagaskar dan Mozambik di Samudera Hindia. Para peneliti menggambarkan peristiwa itu sebagai dengungan seismik yang mengelilingi dunia, namun saat itu tidak ada yang mengetahui apa pemicunya.

Keanehan getaran itu dapat dilacak dengan adanya dengungan yang berderung pada satu frekuensi tunggal, mengingat seismik biasanya bergemuruh di banyak frekuensi. Selain itu, hampir tidak ada "gelombang-p" atau "gelombang-s" yang dapat dideteksi, yang biasanya menyertai gempa bumi.

Keanehan lainnya, Pulau Mayotte bergerak beberapa inci ke selatan dan timur setelah peristiwa misterius itu.

Ilmuwan Menyadari Apa yang Terjadi

Setelah menganalisis peristiwa ganjil tersebut, para ilmuwan akhirnya menyadari bahwa getaran itu merupakan pengumuman kelahiran gunung api bawah laut yang baru, demikian sebagaimana dikutip dari laman Live Science pada Rabu (29/5/2019). Fenomena itu kemudian disebut sebagai "Hum Seismik".

"Kami belum pernah melihat yang seperti ini," Nathalie Feuillet, seorang pemimpin ekspedisi penelitian bersama dengan sebuah Institut Geofisika di Paris (IPGP), mengatakan kepada majalah Science.

Selain "dengungan seismik" yang aneh, ada petunjuk lain bahwa sesuatu yang besar sedang terjadi. Penduduk pulau Mayotte di Prancis melaporkan merasakan lebih dari 1.800 gempa kecil hampir setiap hari sejak pertengahan tahun lalu. Lindu itu termasuk gempa berkekuatan 5,8 pada Mei 2018, terbesar yang pernah tercatat di kawasan itu, National Geographic melaporkan.


Bagaimana Cara Ilmuwan Menemukannya?

Berada di bawah laut, Mahangetang jadi bukti kalau Sulawesi Utara punya gunung api tak biasa.

Gunung berapi bawah laut yang ditemukan ini berukuran sangat besar, menjulang hampir setengah mil (0,8 kilometer) dari dasar laut. Bentang vulkanik itu terletak di lepas pantai timur Mayotte, yang terjadi dalam enam bulan.

Untuk menemukan sebuah gunung berapi yang baru lahir, membutuhkan upaya yang sangat besar.

Bagian dari proses penelitian itu termasuk menempatkan enam seismometer di dasar laut, dekat dengan aktivitas seismik, lapor majalah Science. Dari hasil laporan instrumen tersebut, terungkap adanya gempa bumi jauh di kerak bumi yang kemungkinan berasal dari ruang magma dalam, yang menyemburkan batuan yang masih berbentuk cair.

Ruang magma ini mungkin juga menyusut, karena Mayotte telah tenggelam sekitar 5 inci (13 cm) dan bergerak 2,5 inci (10 cm) ke timur selama setahun terakhir, lanjut laporan di majalah Science tersebut.

Selain itu, sonar mengungkapkan 1,2 mil kubik (5 km kubik) magma di dasar laut, serta gumpalan air yang kaya gelembung mengalir dari gunung berapi. Sampel batuan yang dikumpulkan dari situs dapat mengungkapkan kedalaman sumber magma, serta risiko letusan gunung berapi.

Ketika berita tentang gempa seismik dan gempa bumi kecil menyebar, sekelompok peneliti Prancis memposting draft studi penelitian, menyatakan bahwa gemuruh mungkin ada hubungannya dengan magma. Tetapi para peneliti masih harus menerbitkan studi peer-review terlebih dahulu terkait peristiwa tersebut. Maish belum diketahui persis bagaimana dengungan aneh, gempa bumi dan gunung berapi tersebut saling berkaitan.


Benarkah Gunung Api Baru?

Ilustrasi letusan gunung api (LiveScience)

Konklusi tentang gunung berapi dekat Mayotte juga menambah misteri, yakni mengapa vulkan ditemukan di dekat pulau kecil. Tidak seperti Hawaii, yang terbentuk karena menjadi hotspot gunung api yang bergolak. 

Gunung berapi di dekat Mayotte itu berada di dalam celah kuno di mana Madagaskar terlempar jauh dari Afrika timur di masa lalu. Ada kemungkinan celah dari peristiwa tersebut saat ini menjadi tempat lahir untuk gunung berapi yang baru.

Lebih lanjut, gunung berapi di Mayotte ini masih diteliti apakah benar-benar baru atau berada pada struktur vilkanik yang lebih tua, kata para peneliti. Dengan kata lain, ahli geologi memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan untuk menguak hal utama dari teka-teki geologis ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya