Pasar Tumpah Hingga Rambu Tak Terbaca Jadi Kendala Pemudik di Pantura

Kakorlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri menyatakan masih terdapat sejumlah persoalan jalur mudik di Pantura.

oleh Ika Defianti diperbarui 30 Mei 2019, 03:05 WIB
Petugas polisi maupun dishub mengimbau untuk pengusaha restauran di sepanjang arteri pantura Tengah Tani Kabupaten Cirebon tidak menyiapkan lahan parkir di bahu jalan. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Jakarta - Kakorlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri menyatakan masih terdapat sejumlah persoalan jalur mudik di Pantura. Salah satunya, terdapat sejumlah rambu-rambu yang tidak jelas terbaca.

"Kita masih melihat banyaknya rambu yang tidak terbaca dengan jelas, saya sudah sampaikan ke Dirlantas. Mudah-mudahan besok semua yang kita lihat itu bisa terbaca," kata Refdi di GT Cikampek Utama, Jawa Barat, Rabu (29/5/2019).

Selain rambu lalu lintas, dia juga menyebut kendala lainnya, yakni adanya pasar tumpah di sejumlah wilayah. Sebab, ketika pasar itu beroperasi berakibat parkir-parkir pinggir jalan menghambat jalur mudik.

"Ada beberapa titik adanya pasar tumpah baik di Brebes kemudian di Losari kemudian di Karawang dan lain-lain, itu juga jadi komitmen kita rapikan," ucapnya.

Karena hal itu, Refdi mengharapkan kendala tersebut dapat diatasi segera mungkin. "Kita sudah melakukan komunikasi dengan perangkat-perangkat wilayah dalam operasi ketupat 2019," ujarnya.

Sementara itu, pantauan Liputan6.com di GT Cikampek Utama 1 tampak sejumlah kendaran pribadi dan bus sudah mulai mengantre. Menurut, Refdi antrean tersebut sepanjang 2 kilometer.

"Antrean ini dengan cepat diantisipasi kita semua, jadi hanya sepanjang 1 kilometer," jelasnya.

Sebelumnya, Karkolantas melakukan peninjauan mulai dari GT Brebes Barat km 263, Jalan Pantura hingga GT Cikampek Utama km 70. Sebab pada 30 Mei 2019 rencanya uji coba sistem satu arah atau one way di Jalan Trans Jawa dimulai.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya