Liputan6.com, Malang - Jalan Tol Pandaan – Malang sudah ramai dilewati kendaraan jelang arus mudik lebaran 2019 ini. Suda ada rencana jika ada potensi macet di jalan tol ini. Para pengendara diminta tetap berhati-hati, tidak melaju dengan kecepatan melebihi batas maksimal.
Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 13 Mei, rata-rata ada 20 ribu kendaraan yang melintas. Jalan Tol Pandaan – Malang diharapkan mampu mengurangi kepadatan lalu lintas dari Surabaya menuju Malang dan arah sebaliknya.
Humas PT Jasa Marga Pandaan – Malang, Agus Tri Antyo mengatakan belum bisa memprediksi puncak kepadatan kendaraan yang melintas di jalan tol tersebut. Meski demikian, sudah disiapkan skenario jika kepadatan arus kendaraan tetap tidak bisa dihindari.
Baca Juga
Advertisement
"Jalan tol ini kan masih baru, jadi kami belum bisa memperkirakan sampai berapa volume kendaraan dan kapan puncak kepadatannya," kata Agus di Malang, Rabu (29/5/2019).
Jalan tol sepanjang 30,6 kilometer ini mencakup tiga seksi. Yaitu Seksi 1 Pandaan-Purwodadi sepanjang 15,475 kilometer, Seksi 2 Purwodadi-Lawang sepanjang 8,50 kilometer dan Seksi 3 Lawang-Singosari sepanjang 7,51 kilometer.
Jika terjadi penumpukan selama arus mudik dan arus balik lebaran 2019 sejak awal masuk gerbang, maka kendaraan akan dikeluarkan di gerbang berikutnya. Sehingga sebelum di gerbang atau seksi kepadatan bisa dikurangi.
Namun bila rencana itu nantinya tetap belum berhasil, maka kendaraan bakal diarahkan menuju seksi IV Singosari-Pakis.Gerbang tol ini masih dalam tahap proses penyelesaian, tapi pengerjaannya sudah mencapai 90 persen.
"Ya kalau kepadatan sudah tak memungkinkan. Gerbang Pakis bisa diterapkan fungsional untuk satu arah," ujar Agus.
Selain itu, di gerbang Singosari tol Pandaan - Malang ada underpass di perempatan Karanglo, Singosari, yang juga sudah beroperasi. Dengan demikian potensi kepadatan arus lalu lintas di wilayah ini turut bisa dikurangi.
"Dengan demikian, kami yakin arus lalu lintas di wilayah ini bisa sangat lancar," tutur Agus.
Mencegah Kecelakaan
Berdasarkan catatan PT Jasa Marga Pandaan – Malang sudah terjadi tiga kali kecelakaan di jalan tol itu sejak pertama beroperasi. Beruntung tidak sampai merenggut korban jiwa dalam peristiwa kecelakaan tersebut.
"Kecelakaan itu murni human error, kesalahan pengemudi sendiri. Ada yang karena mengantuk atau faktor lainnya," kata Agus.
Seluruh konisi di Jalan Tol Pandaan – Malang sudah cukup baik. Namun sebagai antisipasi agar tidak terjadi kecelakaan lagi, bakal ditambah rambu petunjuk arah di beberapa titik. Para pengendara juga diminta tidak melaju lebih dari 80 kilometer per jam.
"Kecepatan jangan melebihi batas maksimal. Karena karakter jalan tol ini didesain tidak melebihi kecepatan itu," ujar Agus.
Jalan tol ini sendiri baru memiliki sebuah tempat peristirahatan atau rest area yaitu di kilometer 66 sebelum seksi I. Seluruhnya masih berupa tanah lapang dan hanya dimanfaatkan untuk tempat istirahat saja selama arus mudik dan balik lebaran tahun ini.
Jalan Tol Pandaan – Malang ini sendiri diharapkan bisa memangkas jarak tempuh Surabaya – Malang dan arah sebaliknya. Bila melalui jalan arteri, butuh waktu setidaknya 3 jam perjalanan. Namun dengan jalan tol ini cukup menempuh 1-1,5 jam perjalanan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement