Liputan6.com, Baku - Maurizio Sarri sukses membawa Chelsea menjuarai Liga Europa 2018-19. Juru taktik asal Italia itu pun berharap bisa tetap berada di kursi manajer The Blues pada musim depan.
Baca Juga
Advertisement
Sarri masih terikat kontrak bersama Chelsea hingga 30 Juni 2021. Meski demikian, dia kerap dikabarkan bakal angkat kaki dari Stamford Bridge pada musim panas tahun ini.
Situasi tersebut tak lepas dari kurang meyakinkannya penampilan Chelsea pada musim ini. The Blues di bawah asuhan Maurizio Sarri dianggap kerap kehilangan poin pada saat-saat krusial.
Padahal secara statistik, kinerja Sarri tak terlalu buruk. Dia membawa Chelsea berlaga di final Piala Liga Inggris, finis di posisi tiga klasemen akhir Liga Inggris, dan teranyar menjuarai Liga Europa 2018-2019.
Dikaitkan dengan Juventus
Dalam laga final yang berlangsung di Baku Olympic Stadium, Rabu (29/5/2019) malam waktu setempat, Chelsea berhasil membungkam Arsenal dengan skor 4-1.
"Saya perlu berbicara dengan klub dan memastikan saya tahu apa yang bisa saya lakukan untuk Chelsea, dan apa yang bisa dilakukan Chelsea untuk saya," ujar Sarri.
"Saya suka Premier League dan saya beruntung berada di Chelsea, tetapi pada akhir musim, Anda harus duduk dan berbicara. Menurut pendapat saya, saya layak untuk bertahan di Chelsea tetapi pendapat saya tidak cukup," paparnya.
Meski pada akhirnya harus kehilangan jabatan manajer Chelsea, Maurizio Sarri tak perlu risau akan kelanjutan masa depannya. Sebab, Juventus dikabarkan siap menunjuk Sarri sebagai suksesor Massimiliano Allegri.
Sumber: UEFA
Advertisement