Liputan6.com, Cirebon - Jalan arteri Pantura Cirebon menuju Jakarta terjadi lonjakan. Petugas mudik terlihat sibuk mengatur kelancaran kendaraan di jalan Arteri Pantura Kota Cirebon.
Lonjakan tersebut karena dampak penetapan sistem satu arah atau one way dari Tol Cikampek sampai Brebes yang berlaku mulai Kamis, 3 Mei 2019 hingga 2 Juni 2019. Kepadatan kendaraan dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta mulai terlihat sejak siang.
Malah kendaraan mulai mengular hingga satu kilometer di sepanjang arteri Pantura Cirebon.
Baca Juga
Advertisement
Kasatlantas Polresta Cirebon AKP Tony Gusmanto mengatakan, sudah menyiapkan skenario pengalihan arus untuk kendaraan yang melintas dari Jawa Tengah ke Jakarta.
"Iya skenario pengalihan arus ini tetap berlaku selama empat hari atau sejauh one way diberlakukan," kata Tony, Kamis (30/5/2019).
Kendaraan yang melintas dari Jawa Tengah ketika masuk ke Pertigaan Teja Berlian Kota Cirebon akan diurai melewati Pegambiran hingga Krucuk.
Tony menyebutkan, mobil yang akan ke Jakarta via Palimanan, dialihkan melalui Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Hingga memasuki Krangkeng Kabupaten Indramayu, kendaraan kembali diarahkan ke jalur arteri menuju Jakarta.
"Sebenarnya hanya diputar untuk mengurai kepadatan saja karena di Palimanan pasti macet. Ketemunya tetap ke Jakarta hanya jalurnya berbeda," kata dia.
Pengalihan juga terjadi pada kendaraan yang datang dari arah Kabupaten Kuningan menuju Kota Cirebon. Kendaraan dari Kuningan yang ingin ke Kota Cirebon terlebih diputar melewati kawasan Pasar Cibelok dan keluar ke arah Pemuda.
Puncak Mudik
Dia mengatakan, dalam skenario pengalihan arus mudik dipastikan tidak ada crossing antara kendaraan pemudik dengan yang lainnya.
"Termasuk di Tol ya kami selalu berkoordinasi dengan Kakorlantas dan seluruh polres yang memiliki akses jalan tol," kata dia.
Sementara itu Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto memastikan arteri Pantura wilayah hukumnya aman untuk dilintasi. Ratusan petugas gabungan diturunkan untuk mengawal kelancaran mudik dan pengamanan.
Dia memprediksi puncak arus mudik di Arteri Pantura Cirebon terjadi pada hari Sabtu dan Minggu. Suhermanto mengatakan, sudah mengantisipasi pasar tumpah yang berpotensi mengganggu arus mudik.
"Sudah buat kesepakatan dengan pemda dan kepala pasar agar tidak beroperasi selama arus mudik. Termasuk dengan penarik becak ya diberi kompensasi oleh pemda setempat," kata dia.
Pada kesempatan tersebut Suhermanto menyebutkan, titik rawan kriminal di jalur Pantura Cirebon dari kawasan Susukan hingga Arjawinangun.
"Kami tingkatkan pengamanan di titik rawan," kata dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement