Perusahaan Tiongkok Ciptakan Mesin Pengumpul Sperma

Perusahaan Tiongkok menciptakan mesin pengumpul sperma untuk bantu calon donor sperma.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 30 Mei 2019, 21:00 WIB
Mesin pengumpul sperma. (iStockphoto)

Liputan6.com, Tiongkok Bagi pria yang takut melakukan masturbasi di rumah sakit, sebuah mesin pengumpul sperma menjadi solusi jitu dicoba. Mesin seharga Rp91 juta ini dilengkapi pipa pijat yang dilumasi, yang menurut penemunya menyerupai vagina.

Tinggi pipa pijat dapat disesuaikan. Untuk kecepatan, gaya, dan sensasi panas juga dapat dipompa ke atas dan ke bawah.

"Itu juga dapat mensimulasikan layaknya area alat kelamin wanita melalui pijatan, gerakan berkedut, mengisap, getaran," ujar sang penemu mesin pengumpul sperma, Ding Guijiang, sebagaimana dikutip The Sun, Kamis (30/5/2019).

Kehadiran mesin pengumpul sperma ini terinspirasi dari Guijiang yang mengamati donor sperma di rumah sakit.

"Rumah sakit kebanyakan menggunakan masturbasi sebagai metode pengumpulan sperma tanpa menyediakan tempat atau peralatan yang memadai," lanjut Guijiang.

 

Saksikan video menarik berikut ini:


Takut Kekurangan Donor Sperma

Takut kekurangan donor sperma. (iStockphoto)

Pemerintah Tiongkok takut kekurangan donor sperma di masa depan. Salah satu kendala dalam pengumpulan sperma yakni proses mengumpulkan sperma itu sendiri.

"Rasa malu menjadi salah satu faktornya. Terlebih lagi harus melakukan masturbasi di rumah sakit," Guijiang menambahkan.

Mesin pengumpul sperma otomatis juga ramah pengguna. Pusat Sains dan Teknologi Medis Jiangsu Sanwe menjual sekitar 10.000 mesin pengumpul sperma setiap tahun dengan harga Rp91 juta

Banyak mesin pengumpul sperma yang beredar. Pertama kali kehadiran mesin pengumpul sperma di Tiongkok terungkap pada tahun 2014. Mesin dikirim ke Amerika Serikat, Jerman, Rusia dan Prancis.

Orang Tiongkok tampak cukup imajinatif dalam hal meningkatkan donor sperma.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya