Liputan6.com, Jakarta Peserta mudik disabilitas harus melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum diberangkatkan menuju Lampung dan Palembang. Pemeriksaan kesehatan kali ini menyasar peserta mudik dari Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) LAZISMU.
"Untuk kelompok ramah anak dan disabiltas, tubuh mereka sangat rentan. Perjalanan mudik yang cukup panjang. Oleh karena itu, dipastikan kesehatannya. Pemeriksaan ini untuk mencegah agar selama perjalanan tetap fit," kata Direktur Persekutuan Pelayanan Kristen untuk Kesehatan di Indonesia (Pelkesi) Ira Manullang saat diwawancarai Health Liputan6.com di LAZISMU, Gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, ditulis Jumat (31/5/2019).
Baca Juga
Advertisement
Pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat mudik Lebaran 2019 ini untuk mengantisipasi penyakit. Jenis pemeriksaan terkait penyakit tidak menular, seperti hipertensi dan diabetes.
Enam peserta mudik melakukan pemeriksaan kesehatan pada hari keberangkatan pada Kamis, 31 Mei 2019. Mereka akan diberangkatkan mudik menuju lintas Sumatera (Lampung dan Palembang).
"Saat ini memastikan kondisi tubuhnya saja. Nanti ada juga pengecekan ulang saat mereka sampai di lokasi tujuan. Jadi, sampai di sana harus dikontrol lagi kesehatannya," lanjut Ira.
Simak video menarik berikut ini:
Bawa kartu BPJS Kesehatan
Demi kelancaran mudik, para peserta mudik disabilitas disarankan membawa kartu JKN-KIS BPJS Kesehatan. Tujuannya untuk mempermudah layanan kesehatan bila diperlukan selama perjalanan.
"Kalau punya kartu BPJS Kesehatan kan pelayanan kesehatan akan mudah dilakukan bila terjadi sesuatu. Tinggal mencari faskes, seperti puskesmas atau posko kesehatan yang bisa akses pakai BPJS Kesehatan," Ira menambahkan.
Pemberian obat juga dilakukan untuk peserta mudik disabilitas. Misal, mereka diberi obat untuk mengatasi tensi tinggi.
"Ya, biasanya di perjalanan mudik itu kan stres dan capek. Apalagi buat mereka yang baru pertama kali ini berangkat mudik," ujar Ira.
Advertisement