Liputan6.com, Jakarta - Memasuki akhir pekan, harga komoditas telur dan daging ayam di pasar tradisional terpantau mengalami penurunan. Sementara itu, harga daging sapi saat ini masih belum berubah alias stabil.
Siti (28), seorang pedagang telur di Pasar Kwitang Dalam mengabarkan, harga telur ayam dalam negeri yang dijualnya telah terpangkas jadi Rp 24 ribu per kg sejak satu pekan terakhir.
"Ini udah turun Rp 24 ribu, udah sekitar satu mingguan. Tadinya sempat Rp 26 ribu-Rp 27 ribu per kg," ujar dia kepada Liputan6.com, Jumat (31/5/2019).
Baca Juga
Advertisement
Di luar telur ayam dalam negeri, berbagai produk telur lainnya secara harga jual tercatat belum berubah. Seperti telur ayam kampung yang masih tetap Rp 2.500 per butir, lalu telur puyuh Rp 29 ribu per kg, dan telur bebek Rp 3.000 per butir.
Penurunan harga juga turut dirasakan produk ayam potong. Ainun (62), seorang pedagang daging ayam di pasar yang sama menyampaikan, harga jualnya kini sudah turun Rp 40 ribu per kg.
"Ayam potong saya jualnya Rp 40 ribu (per kg). Tadinya Rp 45 ribu, udah lumayan lama (turunnya)," ungkap dia.
Sementara untuk daging sapi, harga jualnya kini belum banyak berubah. Suhendar (50), seorang pedagang daging sapi di Pasar Kwitang Dalam mengungkapkan, harganya masih tetap dan cenderung baru akan naik saat Lebaran nanti.
"Harga daging standar, Rp 125.000 per kg. Biasa baru naik nanti pas Lebaran," ucap dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Stabilkan Harga Daging, Operasi Pasar Digelar di Jakarta
Sekjen Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (APJI) Diana Dewi mengatakan pihaknya akan terus menggelar operasi pasar daging di Jakarta sampai dengan H-1 lebaran.
"Operasi pasar terus dilakukan sejak awal Ramadhan sampai dengan H-1 lebaran untuk menstabilkan harga daging di Jakarta dan sekitarnya," kata Diana dalam acara buka puasa bersama 1.000 anak yatim bertempat di Jakarta Utara, Jumat (24/5/2019).
Diana memperkirakan permintaan daging akan meningkat di Ramadhan dan Lebaran 2019 dibandingkan tahun 2018.
"Saya berharap pemerintah segera membuka keran impor daging untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan menjelang lebaran, sebab stok yang ada sekarang hanya untuk empat bulan, sementara menjelang Lebaran biasanya permintaan naik tiga kali lipat," ujar Diana.
Operasi pasar daging sapi dan kerbau beku ini dilaksanakan di seluruh wilayah Jakarta ditambah dengan Depok, Bekasi dan Bogor dengan 100 titik lokasi diselenggarakan sejak awal Ramadhan sampai nanti H-1.
Daging beku operasi pasar dijual dengan harga Rp70.000 per kilogram, sedangkan harga normal di pasar saat ini di kisaran Rp80.000 per kilogram.
Diana memperkirakan permintaan daging akan terus meningkat sampai menjelang lebaran. Apalagi berdasarkan data telah terjadi kenaikan daya beli masyarakat Jakarta sebesar 10 persen.
Advertisement
Konsumsi Daging Meningkat pada Lebaran
Diana juga menyampaikan saat H-1 nanti melalui Toko Daging Nusantara di Kranggan Bekasi akan digelar pasar murah daging beku dengan harga Rp 65.000 per kilogram.
Hanya saja jumlahnya akan dibatasi mengingat stok yang tersedia untuk operasi pasar murah itu hanya 5 ton.
Diana mengatakan untuk stabilitas harga daging sapi sulit untuk mengandalkan sapi dan kerbau lokal. Untuk itu pemerintah harus segera membuka keran impor khususnya dari Selandia Baru.
"Memang pemerintah tengah melaksanakan program pembiakan sapi lokal melalui inseminasi buatan, namun hasilnya tentu baru akan terlihat dalam waktu dua atau tiga tahun mendatang," ujar Diana.
"Selama ini konsumsi daging di Indonesia rata-rata berkisar 2,5 kilogram per kapita, namun biasanya menjelang lebaran ini konsumsi ini meningkat tiga kalinya," ujar dia.
Untuk anak yatim yang diundang, Diana mengatakan berasal dari berasal dari seluruh wilayah Jakarta ditambah Depok dan Bekasi masing-masing diberikan santunan berupa bingkisan dan uang.