Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengundang beberapa purnawirawan TNI di Istana Merdeka, Jumat (31/5/2019). Pertemuan tersebut dilakukan tertutup.
Dari pantauan merdeka.com sekitar pukul 14.00 WIB Menko Polhukam Wiranto hadir bersama Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat Letjend TNI (Purn) Kiki Sanakri, Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut Laksamana TNI (Purn) Ade Supandi, dan Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Udara Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto.
Advertisement
Tidak hanya itu terlihat juga mantan KSAD Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar, Letnan Jenderal TNI (Purn) Sintong Hamonangan Panjaitan, dan Letjen TNI (Purn) Rais Abin
"Orang mau ketemu Pak Jokowi silaturahmi saja enggak usah diributkan," kata Wiranto saat memasuki Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjelaskan, pertemuan antara Jokowi dengan purnawirawan TNI akan membahas beberapa hal, salah satunya yaitu terkait fenomena adanya perbedaan para purnawiran yang memandang pemerintahan saat ini. Tidak hanya itu, Jokowi dan para purnawiran juga akan membahas terkait pasca aksi 21-22 Mei.
"Ya itu, saya pikir pasti itu. Pasti, dalam kaitan itu (aksi 21-22 Mei). Intinya adalah kita ingin membangun sebuah komunikasi yang baik. Mungkin kemarin-kemarin ini ada beberapa purnawirawan yang ada perbedaan-perbedaan dalam memandang pemerintahan sekarang," ungkap Moeldoko.
Jembatan Komunikasi
Sebab itu dalam pertemuan nanti, dia berharap komunikasi antar para purnawirawan tersebut dapat menjadi jembatan. Serta membuat suasana menjadi lebih baik antara purnawirawan yang lain.
"Melalui beliau-beliau ini diharapkan bisa menyampaikan berbagai hal yang bisa membawa suasana menjadi lebih baik komunikasinya antara purnawirawan yang lain dan pemerintah," ungkap Moeldoko.
Kemudian ketika ditanya apakah dalam pertemuan tersebut membahas terkait susunan kabinet kerja, dia pun menepis hal tersebut. Dia pun menegaskan dalam pertemuan tersebut hanya menjalin komunikasi.
"Oh enggak, enggak. Jauh itu, Enggak enggak. Intinya itu. membangun kohesivitas lagi ya," tegas Moeldoko.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka
Advertisement