Liputan6.com, Jakarta Perjalanan mudik lewat jalur darat maupun laut kerap memakan waktu belasan bahkan puluhan jam. Bila tidak diiringi dengan menjaga kebersihan di area kewanitaan, kondisi ini rentan memicu keputihan.
"Berada pada kondisi traveling atau perjalanan mudik merupakan salah satu pemicu utama dari keputihan," kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan Dinda Derdameisya.
Advertisement
"Penyebabnya mulai dari cuaca yang tropis dan lembap, keringat yang lebih banyak dari biasanya saat berpergian, hingga kondisi terlalu lama duduk di mobil ataupun terlalu banyak jalan kaki semakin meningkatkan risiko tersebut," lanjut Dinda seperti dikutip rilis acara Andalan Feminine Care Fresh Ramadan beberapa waktu lalu.
Jamur Candida albicans juga cenderung mudah berkembang biak akibat tidak sempat mengganti celana dalam dan penggunaan air yang tidak bersih untuk membasuh area kewanitaan. Jadi, tak heran banyak wanita yang mengeluhkan keputihan saat mudik.
Risiko Masalah Kewanitaan
Selain keputihan, Dinda mengungkapkan perjalanan mudik yang panjang juga rentan memicu masalah kesehatan di organ intim wanita lainnya. Apa saja?
1. Infeksi bakteri vagina
Hal ini terjadi karena kurang menjaga kebersihan area kewanitaan. Misalnya tidak mengganti celana dalam yang sudah dipakai berjam-jam selama perjalanan mudik.
2. Infeksi ragi vaginaHal ini terjadi karena kondisi sekitar organ intim yang lembap dan hangat saat mudik.
3. Infeksi saluran kemih (ISK) ISK sering terjadi pada perempuan yang sedang melakukan traveling. "Gejala ISK yang perlu diwaspadai yaitu sakit ketika buang air kecil, urine jadi keruh, dan anyang-anyangan," kata Dinda.
Jadi, pastikan para wanita selalu menjaga kebersihan di area organ intim selama perjalanan mudik. Masalah di seputar organ kewanitaan pun menjauh.
Advertisement