Soal Purnawirawan Beda Pandangan Politik, Wiranto Ingatkan Soal Sapta Marga

Dia menjelaskan purnawirawan adalah mantan prajurit yang memiliki pegangan sapta marga dan sumpah prajurit. Sehingga dalam sumpah tersebut bermakna purnawirawan harus selalu menjadi bayangkari Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jun 2019, 04:06 WIB
Menko Polhukam Wiranto (Liputan6.com/Aditya Prakasa)

Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Wiranto meminta kepada para purnawiran yang berbeda pandangan politik saat Pemilu 2019 agar mengingat dan memegang penuh sapta marga dan sumpah prajurit. Hal itu, kata dia adalah salah satu cara untuk menjaga keamanan di Indonesia.

"Karena itu kalau pun sekarang beberapa purnawirawan ada beberapa perbedaan persepsi tentang masalah politik ya saya kira dengan modal dasar kita selalu megang penuh sapta marga dan sumpah prajurit. Saya kira tidak sulit untuk kita satukan lagi," kata Wiranto usai bertemu Presiden Joko Widodo bersama para Purnawiran di Komplek Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (31/5/2019).

Dia menjelaskan purnawirawan adalah mantan prajurit yang memiliki pegangan sapta marga dan sumpah prajurit. Sehingga dalam sumpah tersebut bermakna purnawirawan harus selalu menjadi bayangkari Indonesia.

"Sehingga saat kita masih aktif maupun saat ini sudah purnawirawan semangat sebagai bayangkari negara masih ada dan masih banyak lagi dalam sapta marga dan sumpah prajurut yang mengisyaratkan bahwa politik tentara adalah politik kenegaraan dan kebangsaan," lanjut Wiranto.

Sebab itu, sapta marga dan sumpah prajurit itu seharusnya tetap melekat kepada para purnawirawan.

"Nah itu yang terus melekat disini shingga walaupun dia sudah Purnawirawan yah rasa kebangsaannya, rasa untuk menjaga persatuan dan kesatuan itu utuh itu pegangan kita," tegas Wiranto.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya