Usai Ekspedisi Ramadan, IZI Sasar 3 Program di Daerah Tertinggal

IZI telah menyalurkan 8.832 paket ramadan di wilayah Indonesia dan Timor Leste. Usai itu, sejumlah program dihadirkan untuk masyarakat di daerah tertinggal.

oleh Muhammad Ali diperbarui 31 Mei 2019, 21:52 WIB
Direktur Utama IZI Wildhan Dewayana Rosyada. (Liputan6.com/Muhamad Ali)

Liputan6.com, Jakarta - Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) telah menyalurkan 8.832 paket ramadan di wilayah Indonesia dan Timor Leste. Selain itu, IZI juga menyediakan 8.638 paket takjil selama Ramadan. Kegiatan ini terbingkai dalam program ekspedisi Ramadan 1440 Hijriah.

Direktur Utama IZI, Wildhan Dewayana Rosyada menceritakan tentang beratnya medan saat menyalurkan paket Ramadan di dua lokasi di Kalimantan. Dua titik ini, Singkawang dan Sambas merupakan di antara lokasi penerima manfaat.

"Medannya berat dan jaraknya jauh dari Pontianak. Lokasi pertama 4 jam dari Pontianak. Alhamdulillah lancar," kata dia di kantor IZI, Jakarta, Jumat (31/5/2019).

Dia menuturkan, masyarakat di sana tinggal di kampung tengah hutan dan kabun karet. Mereka mengandalkan penghasilan dari hutan setelah harga karet anjlok dan tak cukup untuk membeli kebutuhan bahan pangan.

"Harga satu kilo karet enggak cukup beli sekilo beras. Sementara untuk mengumpulkan karet, tidak langsung satu pohon, tapi terdiri dari beberapa pohon," ujar dia.

Masyarakat sangat mengapresiasi adanya penyaluran paket ramadan dari IZI. "Ada 100 paket yang berisi sembako dan alat salat. Masyarakat di sana mengucapkan terimakasih atas kegiatan ini," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Pendayagunaan IZI, Nana Sudiana menegaskan kegiatan Paket Ramadan bukan menjadi titik akhir program. Ada sejumlah rencana mulia yang akan dihadirkan untuk masyarakat di sejumlah daerah.

"Daerah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia (3T) masih memerlukan program lanjutan dari aspek pendidikan, pengiriman dai untuk membimbing mereka ke depannya, dan juga merencanakan dari sisi pemberdayaan ekonomi lokal," ujar Nana.

Untuk pendidikan, lanjut dia, program itu sudah berjalan di sejumlah daerah. Seperti di Jeneponto, Papua Barat, Nunukan-Sebatik, juga Singkawang. Nantinya itu akan diperluas dengan melihat antusiasme masyarakat lokal.

"Kita lihat kemungkinannnya. Kalau bagus, nanti diperluas. Kita lihat situasi persiapan masyarakat situ, udah siap atau belum. Karena ini menyangkut mentalitas," ujar dia.

 


Perlu Dukungan

Salah satu sasaran zakat IZI di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Indonesia. (Liputan6.com/Muhammad Ali)

Atas kehadiran program itu, masyarakat mengaku terbantu. Mereka menyambut baik kegiatan ini. "Masyarakat senang, kita lebih banyak kasih support, kasih pendidikan di sana," ujar dia.

Untuk itu, program ini perlu disokong oleh semua pihak. Terlebih saat Ramadan yang mana setiap kebaikan akan diganjar dengan berlipat ganda. Para muzakki maupun muhsinin yang akan menyalurkan Zakat, Infak, dan Sadaqoh (ZIS), IZI membuka pelayanan khusus menjelang berakhirnya ramadan ini.

Transaksi pada Sabtu hingga Senin, 1-3 Juni 2019, bisa dilakukan di kantor IZI pada pukul 06.00-22.00 WIB. Sementara pada Selasa 4 Juni 2019, kantor IZI akan buka hingga pukul 24.00 WIB.

Layanan yang diberikan berupa pembayaran ZIS cash, debit, serta scan QR code Go-pay untuk infak. Selain itu juga bisa menggunakan LinkAja untuk zakat dan infak. Fasilitas yang tak kalah menarik, adalah disediakannya konsultasi zakat.

Namun bagi yang tidak dapat mendatangi kantor IZI lantaran berbagai hal, para muzakki maupun muhsinin dapat menggunakan fasilitas jemput donasi. Caranya dengan menghubungi atau mengirim pesan ke nomor 081220304021. Layanan ini tersedia dari pukul 08.00 sampai 22.00 WIB.

Dengan berbagai layanan yang tersedia ini, diharapkan akan dapat memudahkan masyarakat dalam membayar ZIS, sesuai motto IZI, memudahkan dimudahkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya