Liputan6.com, Maranello - Ferrari menghadirkan SF90 Stradale sebagai hypercar Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) pertamanya. Apa yang dimiliki mobil ini masuk dalam level ekstrem.
Advertisement
Paradigma baru pun tercipta, elektrifikasi adalah kunci dalam menciptakan mobil standar pabrik paling bertenaga di muka bumi. Lewat rekayasa teknologi termutakhir, inilah Ferrari dengan jumlah daya kuda terbesar sejauh ini.
Tentu saja, LaFerrari memegang peranan besar dalam meyakinkan petinggi Prancing Horse soal hybrid. Sistem dua motor ini, sepertinya menjadi solusi permanen masa depan Ferrari. Namun, tidak serta merta SF90 Stradale mencaplok dapur pacu LaFerrari dan menghubungkan dengan skema PHEV. Sebab mesin V12 F140FE tidak lagi menjadi andalan untuk mengejar tenaga kuda besar.
LaFerrari maupun SF90 Stradale sama-sama hybrid. Yang membedakan dari SF90, menggunakan mesin lebih kecil, kapabilitas pengecasan plug-in, penggerak empat roda (AWD) dan tenaga lebih besar.
Tidak perlu V12 sebagai mesin internal combustion utama, melainkan V8 F154 milik 488 Pista yang di-bore-up, dari 3.902 cc menjadi 3.990 cc. Dengan sokongan turbo ganda, tenaga dihasilkan sudah sebesar 769 hp dan torsi 800 Nm. Untuk bagian ini saja sudah menyandang Ferrari V8 paling powerful.
Pasangan hybridnya tak lain tiga motor listrik, satu terletak di poros roda belakang dan dua lagi di depan. Baterai lithium-ion menyediakan energi listrik untuk ketiga motor dan mampu berjalan sejauh 25 km di mode listrik eDrive.
Jika mesin mati, dua motor listrik di depan dapat berlari sampai 135 km/jam. Tenaga dari motor listrik sejumlah 217 hp. Jika ditotal dengan mesin bensin, berarti menjadi 986 hp. Jelas melampaui LaFerrari yang hanya 949 hp.
Seluruh daya Ferrari SF990 Stradale disalurkan menuju keempat roda via transmisi dual-clutch 8-speed. Ya, ini pertama kalinya sport car Ferrari menerapkan gerak empat roda. GTC4Lusso tidak termasuk karena jenisnya grand tourer.
Bobot Ringan
Bobot SF90 hanya 1.570 kg, lebih ringan 13 kg dari LaFerrari. Platform baru lebih kaku 20 persen dan rigid 40 persen dibanding sasis terdahulu.
Ditambah traksi empat roda yang tentu lebih baik dari gerak belakang (RWD), menghasilkan akselerasi 0-100 km/jam secepat 2,5 detik dan 0-200 km/jam cuma 6,7 detik. Figur ini hampir sama dengan LaFerrari, tapi mengitari sirkuit Fiorani lebih cepat sedikit dalam 79 detik (1 menit 19 detik). Sedangkan LaFerrari 1:19,70.
Eksterior SF90 Stradale tidak seradikal Ferrari Enzo maupun LaFerrari. Karakternya berubah signifikan jadi kalem dan tetap modern. Sistem aerodinamika telah melewati perancangan matang.
Bagian sasis depan dibuat 15 milimeter lebih tinggi dari tengah. Ini menyebabkan aliran udara tetap mulus melewati bodi. Dengan segala bentuk sayap, spoiler maupun ventilasi, SF90 dapat mengumpulkan 390 kg downforce pada kecepatan 250 km/jam.
Kata Ferrari, capaian ini adalah patokan baru dalam merancang mobil performa tinggi untuk jalan raya.
Interiornya pun bergaya futuristis. Semakin banyak menggunakan tombol touchscreen dan terinspirasi kokpit mobil Formula 1. Monitor 16-inc High Definition langsung menjadi pusat perhatian di dashboard, begitu pula head-up display dan beragam tombol di setir.
Ada 4 mode berkendara ditawarkan: eDrive, Hybrid, Performance dan Qualify. Dua pilihan pertama berhubungan erat dengan sistem hybrid. Dalam eDrive, mesin V8 sepenuhnya mati.
Untuk mode Hybrid, kombinasi kinerja mesin dan motor listrik berlangsung otomatis. Untuk model Performance dan Qualify, mesin V8 turbo menyala terus. Pilihan terakhir paling tepat dipakai saat ngebut di sirkuit.
Harga belum diumumkan, yang pasti bakal mahal banget. Kabarnya penjualan mulai tahun ini juga, tapi belum dapat diketahui berapa unit yang dibuat.
Sumber: Oto.com
Advertisement