Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh menyebutkan kondisi kesehatan Bu Ani Yudhoyono sempat membaik, bahkan kankernya sudah berkurang.
"Awal puasa saya ke sini, Bapak menceritakan yang tadinya blood cancer-nya 20 persen, sudah tinggal 5 persen," kata M Nuh usai menjenguk Ani Yudhoyono di National University Hospital Singapura, seperti dikutip dari Antara, Jumat (31/5/2019).
Advertisement
Kala itu, kata Nuh, kondisi Ani Yudhoyono relatif sudah baik, hanya tinggal sedikit lagi untuk masuk ke fase pengobatan berikutnya.
Usai berbincang dengan SBY dan beberapa dokter termasuk Dokter Terawan, ia sempat menengok ke ruang ICU.
"Saya diberi kesempatan ke ICU, saya bukan ahli dokter tetapi saya ingin memberikan doa khusuk kepada beliau," ujar dia.
Dia berharap agar Bu Ani Yudhoyono diberikan kesehatan dan kesembuhan.
"Insya Allah kalau Allah memberikan mukjizat tidak ada barang yang susah," kata dia.
Sementara, Ketua DPR Bambang Soesatyo merasa prihatin dengan kondisi Ani Yudhoyono. Dia pun berharap agar Ibu Ani bisa segera pulih.
"Ya tentu kami baru saja mendengar berita tersebut, tentu kita prihatin semua dan mendoakan Bu Ani agar cepat segera disembuhkan dan pulih kembali," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/5/2019).
Politikus Partai Golkar ini juga berharap penurunan kondisi tidak akan menurunkan semangat Ani dalam melawan kanker. Bamsoet menyebut, seluruh rakyat Indonesia mendoakan kesehatan Ibu Ani.
"Kami berdoa di Tanah Air untuk kesembuhan beliau dan kepada keluarganya diberikan kekuatan untuk terus memberikan support kepada Ibu Ani untuk mencapai kesembuhan," ucapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kondisi Memburuk
Sebelumnya, Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean membenarkan kondisi Ani Yudhoyono tengah memburuk pagi ini (31/5/2019). Pada pukul 09.00 WIB Ani sempat tidak sadarkan diri.
"Iya pagi tadi jam 8 drop lagi dan jam 9 tidak sadarkan diri," kata Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, pada advokasi, Jumat (31/5/2019).
Advertisement