Liputan6.com, Jakarta - Ridwan Kamil, dikenal sebagai Gubernur Jawa Barat. Namun, sebenarnya ia juga seorang arsitektur handal.
Sudah banyak hasil desain Ridwan Kamil yang diacungi jempol. Salah satunya, Masjid Safar di KM 88 tol Cipularang.
Advertisement
Diakui, Ridwan Kamil, memang berminat sekali mendesain masjid. Lantaran ia ingin ikut berdakwah dengan caranya sendiri.
"Mendesain Masjid adalah salah satu minat terkuat atau passion saya. Karena bukan ustadz, minimal saya berdakwah dengan menghadirkan infrastruktur dakwah yaitu ragam masjid di seluruh dunia yang sempit dan sementara ini..Saya ingin menyumbangkan kemajuan seni dan arsitektur Islam. Estetika Islam sangat kuat di geometri. Maka dari itu setiap desain masjid selalu berusaha baru dan geometri berbeda," tulisnya di akun Instagram, Jumat (31/5/2019).
Iluminati
Sayangnya, desain milik Ridwan Kamil yang masuk nominasi Abdullatif Alfozan Award di Saudi Arabia ini dianggap sebagai lambang iluminati.
Ridwan Kamil pun menanggapinya dengan santai. Ia tak masalah desainnya dianggap macam-macam. Namun, ia memiliki jawaban soal iluminati.
"Masjid Al Safar adalah hasil riset teori Folding Architecture alias lipatan. Seperti origami, hasilnya adalah lekukan dan ruang berbentuk segitiga..Jika hasilnya ditafsir macam-macam, itu dipersilakan. Seperti Monas yang ditafsir macam2. Saya tidak perlu marah terhadap tafsir, yang penting saya jelaskan bahwa jika Masjid Al Safar dikatakan sebagai implementasi dari simbol2 iluminati itu adalah kesimpulan KELIRU. Karena itu tidak benar dan tidak dimaksudkan. Dan tentunya selalu saya ikhlaskan dan maafkan, kesimpulan2 tanpa tabayun seperti ini yang kemudian diviralkan untuk merusak nama baik dan keimanan saya," paparnya.
Advertisement
