Juara Liga Champions, Liverpool Kota Spesial yang Bisa Membuat Keajaiban

Arsene Wenger menyebut Liverpool sebagai kota spesial yang dihuni kaum pekerja, pecinta bola dan musisi sehingga bisa membuat keajaiban.

oleh Defri Saefullah diperbarui 02 Jun 2019, 18:45 WIB
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, mengangkat trofi juara Liga Champions 2019 usai menaklukkan Tottenham Hotspur di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu (2/6). Liverpool menang 2-0 atas Tottenham Hotspur. (AP/Armando Franca)

Liputan6.com, Madrid- Arsene Wenger memberi pujian untuk keberhasilan Liverpool menjadi juara Liga Champions 2018-2019. Kepastian juara didapatkan setelah The Reds kalahkan Tottenham Hotspur 2-0 di laga final yang berlangsung di Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu (2/6/2019).

Mohamed Salah dan Divock Origi menjadi penentu lewat dua gol yang mereka ciptakan. Bagi Wenger, Liverpool bukan hanya sebuah klub sepak bola. 

Wenger, yang menjadi pundit di live final Liga Champions lalu, mengatakan Liverpool sebagai kota spesial. Karena itu, kota ini disebutnya bisa membuat keajaiban.

"Liverpool itu kota musik, kelas pekerja dan sepak bola. Dan mereka semua kompak malam ini," kata Wenger seperti dikutip Liverpool Echo.

"Semua pelatih yang pernah melatih di Inggris tahu Liverpool kota yang spesial untuk sepak bola. Itulah mengapa mereka bisa membuat keajaiban."


Bermain Aman

Penyerang Liverpool, Mohamed Salah, melakukan selebrasi usai membobol gawang Tottenham Hotspur pada laga Liga Champions 2019 di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu (2/6). Liverpool menang 2-0 atas Tottenham Hotspur. (AP/Felipe Dana)

Meski memuji, Wenger mengaku tak suka melihat permainan Liverpool yang terlalu standar lawan Spurs. The Reds disebutnya terlalu bermain aman.

"Pada akhirnya pertandingan diputuskan oleh dua set piece. Saya pribadi percaya itu adalah Liverpool yang sangat, sangat medioker, dan Tottenham bermain lebih baik, " kata Wenger di Soccerway.


Kurang Tajam

Wenger menilai, Tottenham kurang kejam pada laga itu. The Lilywhites tak terlalu ngotot dalam menggempur pertahanan Virgil van Dijk dan kawan-kawan.

"Tottenham kurang naluri pembunuh, dan saya merasa itu lebih terkait dengan sisi psikologis. Tottenham malam ini, saya merasa mereka percaya, tetapi tidak benar-benar 100 persen," ucap Wenger menambahkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya