Liputan6.com, Jakarta - Karangan bunga untuk mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono yang wafat pada Sabtu 1 Juni 2019 berdatangan ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Istri Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu telah dimakamkan di TMP Kalibata.
Pantauan Liputan.com, Minggu (2/6/2019), karangan bunga banyak diletakkan di pelataran dalam TMP Kalibata. Selain di sana, terlihat pula karangan bunga yang ditempatkan dekat pos keamanan TMP Kalibata.
Advertisement
Berbagai pihak terlihat sebagai pengirim karangan bunga tersebut. Ada dari Polwan RI, Universitas Al Azhar Indonesia, Wanita TNI, dan lain sebagainya.
Ani Yudhoyono dikebumikan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, sekitar pukul 14.58 WIB, Minggu (2/6/2019). Dia dimakamkan di dekat makam Ibu Negara ketiga, Ainun Habibie. Upacara pemakaman dilakukan secara militer.
Dalam upacara tersebut, riwayat singkat Ani Yudhoyono turut dipaparkan. Termasuk juga penghargaan yang diterimanya semasa hidup.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi menjadi inspektur upacara pemakaman jenazah Ani Yudhoyono.
"Saya Presiden RI atas nama negara, bangsa, dan tentara Republik Indonesia dengan ini mempersembahkan kepada persada Ibu Pertiwi jiwa raga dan almarhumah nama Kristiani Herawati, jabatan ibu negara keenam, putri Sarwo Edi Wibowo yang telah meninggal dunia pada Sabtu 1 Juni 2019 pukul 11.50 waktu Singapura karena sakit," ujar Jokowi.
"Semoga jalan dan darma bakti yang ditempuhnya menjadi suri teladan, dan arwahnya mendapat tempat semestinya di alam baka, inspektur upacara Presiden Jokowi," Jokowi mengakhiri.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pidato AHY
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan masyarakat yang telah membantu proses pemakaman Ani Yudhoyono. Ia juga berharap agar doa tulus disampaikan untuk sang Ibunda tercinta.
"Kami mohon berkenan agar mendoakan Ibu Ani Yudhoyono agar diterima di sisi Allah, diampuni dosanya dan dilapangkan kuburnya. Kami harapkan doa terbaik dari masyarakat Indonesia," kata AHY dalam sambutannya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6/2019).
AHY menuturkan, kepergian sang ibunda sangat mengagetkan. Sebab dua minggu sebelum masa kritis, Ani Yudhoyono telah menunjukkan keadaan yang positif.
"Saat itu kami sekeluarga optimistis untuk kesembuhan Ibu Ani. Namun Tuhan berkehendak lain. Ibu Ani dipanggil oleh sang khalik pada Sabtu 1 Juni 2019 dalam usia 67 tahun," ujar AHY.
Semasa hidupnya, lanjut AHY, Ani Yudhoyono sebagai sosok yang setia. Menjadi istri prajurit dan ibu seorang prajurit TNI, Ani Yudhoyono terbentuk dan dibentuk menjadi sosok yang tegar dan konsisten hingga akhir hayatnya.
"Saat tahu vonis dokter, Ibu Ani meneteskan air mata seraya berkata, saya pasrah tapi tak pernah menyerah," ujar AHY.
Di mata AHY, Ani Yudhoyono sebagai seorang ibu dan eyang penuh cinta dan peduli kepada anak cucu. Sebagai mantan ibu negara, sosoknya mencintai tanpa batas sekat perbedaaan identitas.
"Selamat jalan Memo, we love you and we will forever miss you," ujar AHY.
Advertisement