Liputan6.com, Cilegon - Mawar Octavia (27), single parent warga Jakarta ini harus bekerja sebagai Sales Promotion Girl (SPG) salah satu provider di Pelabuhan Merak. Pekerjaan ini dilakoninya guna membiayai kedua orangtua dan tiga anaknya mudik ke Cilacap, Jawa Tengah.
"Kalau masalah mudik yang pertama bukan untuk aku, aku tulang punggung keluarga, aku ngutamain mereka (keluarga) pulang," kata Mawar, saat ditemui di booth-nya di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Minggu (2/6/2019).
Advertisement
Di tengah riuhnya pemudik, dia bekerja sejak 29 Mei hingga 4 Juni 2019. Wanita ini rela bekerja siang hingga malam sebagai SPG sejak 2012.
Selain sebagai SPG, wanita dengan rambut panjang hitam dan coklat ini, juga menerima pekerjaan sebagai model fotografi lepas.
Di tengah pekerjaannya yang sibuk dan kerap keluar kota, dia selalu merindukan ketiga anaknya yang masih berusia 5 tahun, 3 tahun, dan 1,5 tahun.
"Sering kepikiran anak sih pas kayak gini. Apalagi pingin kumpul keluarga," ujarnya.
Begitu pun dengan Putri Yunitasari. Wanita kelahiran 19 lalu itu telah menjadi penyanyi dangdut sejak di bangku SMA guna membiayai pendidikannya hingga lulus pada 2017.
Dia biasa menjadi penyanyi dangdut di acara pernikahan. Kini, sejak tanggal 2-4 Juni 2019, ketika sepi pekerjaan, dia menjadi penyanyi organ tunggal di dekat pembelian loket pejalan kaki, Pelabuhan Merak.
"Hobby (nyanyi) sama biayain dua adik. Gurunya almarhum mamah. Seneng lah, baru pertama kali (nyanyi di tempat mudik), suasannya lebih santai," kata Putri, yang ditemui usai bernyanyi, Minggu (02/06/2019).
Anak pertama dari tiga bersaudara warga Merak, Kota Cilegon, menyanyi dangdut bersama dua rekannya. Tak jarang, pemudik melepas penat dengan ikut bernyanyi berduet bersama dia maupun dua rekannya yang tergabung dalam Deva Music.
"Biasnaya nyanyi di nikahan, acara event. Udah tiga tahun dari 2015. Enggak ada yang ngisengin," ujar dia.