Liputan6.com, London - Presiden AS Donald Trump membantah menyebut Duchess of Sussex, Meghan Markle, "menjijikan" dalam sebuah wawancara, meskipun komentar itu direkam.
"Aku tidak pernah menyebut Meghan Markle 'menjijikan'," sang presiden mencuit di Twitter pada Minggu 2 Juni 2019, sehari jelang kunjungan kenegaraan resmi mulai Senin 3 Juni.
Trump menambahkan: "(pernyataan itu) dibuat oleh Media Berita Palsu, dan mereka tertangkap basah!" demiian seperti dilansir BBC, Senin (3/6/2019).
Baca Juga
Advertisement
Diceritakan dari komentarnya selama wawancara dengan The Sun, Presiden Trump mengatakan itu adalah pertama kalinya dia mendengar pernyataan tersebut.
Apa yang Dikatakan Trump?
Komentar itu merujuk pada transkrip wawancara sang presiden dengan surat kabar The Sun jelang kunjungannya ke Inggris awal pekan ini.
"Saya tidak tahu itu. Apa yang bisa saya katakan? Saya tidak tahu dia menjijikan," kata Donald Trump.
Pada hari Sabtu, The Sun memposting rekaman audio wawancara di situs webnya.
Menyusul penolakan Trump di Twitter sehari setelah wawancara dipublikasikan, beberapa komentator menunjukkan bahwa pernyataan itu direkam --seperti yang diunggah oleh jurnalis BBC di New York, Nick Bryant lewat akun Twitter-nya.
Presiden ke-45 AS itu membantah telah berkomentar demikian.
Sementara itu, dalam sebuah wawancara kepada The Sun, Trump melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia senang bisa segera bergabung dengan keluarga Kerajaan Inggris dan dia percaya bahwa Meghan Markle akan menjadi "putri yang sangat baik".
"Itu bagus, dan saya yakin dia akan melakukannya dengan sangat baik," kata Donald Trump.
Pengkritik Trump
Duchess of Sussex, menikah dengan Pangeran Harry di Inggris, melahirkan anak pertamanya pada Mei 2019. Markle sedang cuti hamil dan tidak diharapkan untuk bertemu Presiden Trump selama kunjungan kenegaraannya dari 3 - 5 Juni 2019.
Mantan aktris AS itu telah menjadi kritikus vokal terhadap Trump.
Dia mendukung penantang Trump dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, dalam Pemilu AS 2016 dan menyebut presiden ke-45 AS itu sebagai "pemecah belah" dan "misoginis".
Advertisement
Agenda Trump di Inggris
Pesawat kepresidenan Air Force One diperkirakan akan mendarat di Bandara Stansted London pukul 09:00 BST (british standard time) Senin 3 Juni.
Ratu Elizabeth II akan menyelenggarakan perjamuan kenegaraan di Istana Buckingham pada Senin malam untuk presiden dan Ibu Negara Melania Trump.
Pada hari yang sama, presiden Trump juga akan diberikan tur ke Biara Westminster dan juga akan bertemu Pangeran Charles dan Duchess of Cornwall untuk minum teh di Clarence House.
Pada perjamuan negara, presiden Trump dan Ratu akan bergabung dengan Duke dan Duchess of Cambridge --Pangeran William dan Kate Middleton.
Duchess of Sussex, Meghan Markle tidak akan hadir setelah kelahiran putranya Archie, yang berusia kurang dari sebulan.
Baik presiden dan Ratu diharapkan untuk berpidato di depan para tamu, yang akan mencakup warga Amerika terkemuka yang tinggal di Inggris.
Presiden Trump akan tinggal di kediaman Duta Besar AS Winfield House, dekat Regent's Park di London pusat.
Kemudian pada Selasa 4 Juni, Presiden Trump dan Perdana Menteri Theresa May yang masih menjabat akan mengadakan sarapan bisnis di St James's Palace.
Para pemimpin bisnis yang dipahami hadir antara lain CEO Barclays Jes Staley, kepala eksekutif GlaxoSmithKline Emma Walmsley, ketua BAE Systems Sir Roger Carr dan John Pettigrew dari National Grid.
Presiden Trump kemudian akan mengunjungi Downing Street untuk pembicaraan lebih lanjut dengan May, diikuti oleh konferensi pers bersama.
May akan mengangkat masalah perubahan iklim bersamanya selama kunjungan, kata Downing Street.