Liputan6.com, Probolinggo - Warga Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, hingga kini terus menjaga kebiasaan unik pada hari mendekati Idul Fitri. Tradisi dari zaman nenek moyang itu bernama Petolekoran yang artinya 27 hari bulan puasa.
Tradisi ini berupa meninggalkan pulau untuk berbelanja sebagai bentuk menjaga tali silaturahmi masyarakat Pulau Gili Ketapang dengan warga lain. Tradisi turun temurun menjelang Idul Fitri ini sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang di pulau tersebut hingga saat ini.
Baca Juga
Advertisement
"Karena di hari ke-27 masyarakat Gili Ketapang berduyun berbelanja ke pasar di Kota Probolinggo," kata salah satu warga Gili Ketapang, Abdul Malik (25), Sabtu, 1 Juni 2019.
Menurutnya, tradisi atau kebiasaan bersama warga setempat sudah ada sejak zaman nenek moyangnya ketika sudah puasa hari ke-27. "Sebelumnya warga tidak berbelanja untuk kebutuhan lebaran sepeti kue, baju, atau kebutuhan pokok lainnya yang dibutuhkan saat lebaran tiba," dia menegaskan.
Warga mendatangi pusat perbelanjaan yang ada di Kota Probolinggo menggunakan kapal penyeberangan tradisional dengan mengajak seluruh sanak keluarganya. "Memang banyak yang berbenja ke Kota Probolinggo. Karena pasarnya lebih dekat," dia menjelaskan.
Sementara itu, warga lainnya, Sucipto (40) mengaku, kalau sudah tiba hari ke-27 Ramadan atau mendekati Idul Fitri, warga Gili melakukan belanja lebaran secara bersama. "Hari ini sangat ditunggu-tunggu oleh warga," jelasnya.
Warga sudah mempersiapkan biaya untuk kebutuhan belanja lebaran ketika sebelumnya. Bahkan, mayoritas warga di sana sudah menabung untuk kebutuhan lebaran sejak setahun lalu.
"Jadi saat tiba bulan puasa, tabungan sudah dicairkan oleh mereka. Memang tabungan ini khusus untuk kebutuhan lebaran," dia menandaskan.
Simak video pilihan berikut ini: