Liputan6.com, Nagreg - Pada masa mudik Lebaran 2019, kawasan Nagreg sudah tidak bisa dikatakan jalur favorit pemudik ke timur Jawa Barat. Hal itu terlihat dari data kendaraan yang melintas di Jalan Raya Nagreg berdasarkan hasil pencatatan Posko Pemantau Angkutan Lebaran 2019 Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung di Nagreg.
Menurut Koordinator Posko Pemantau Angkutan Lebaran 2019 Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung di Nagreg, Isnuri Winarko, jumlah kendaraan yang melintas di Jalan Raya Nagreg tidak menembus 100 ribu unit terhitung sejak H-7 sampai dengan H-2. Jumlah keseluruhan sampai pukul 14.00 WIB H-2 hanya 411.056.
Baca Juga
Advertisement
"Memang untuk H-3 turun dibandingkan tahun kemarin. Untuk H-2 kemungkinannya juga turun jauh, tapi belum habis kan hari ini masih ada sisa waktu sampai malam. H-2 tahun kemarin kan sudah 24 jam, H-2 hari ini baru ada data sampai 14.00 WIB," kata Isnuri saat dihubungi, Bandung, Senin (3/6/2019).
Jika dilihat berdasarkan angka data pencatatan kendaraan, Isnuri mengatakan puncak mudik Lebaran di kawasan Nagreg Kabupaten Bandung yaitu pada H-3 kemarin sebanyak 95.046. Sedangkan, puncak mudik pada tahun 2018, yaitu terjadi pada H-2 di angka 142.417 kendaraan.
Total kendaraan pada tahun lalu dari H-7 sampai dengan H-2 adalah 489.323 kendaraan menuju ke timur Jawa Barat. Jika dipersentasekan, jumlah kendaraan pemudik yang melintas di Jalan Raya Nagreg dari H-7 sampai tengah hari tadi hampir 70 persen.
"Namun semuanya belum dapat dipastikan. Mengingat masa angkutan mudik Lebaran 2019 masih tersisa beberapa hari lagi," Isnuri menandaskan.
Simak video pilihan berikut ini: