PDIP: Kehadiran Megawati, Buktikan Tuduhan Tak Mau Ketemu SBY Tidak Benar

Pertemuan Megawati dengan SBY pada 2 Juni 2019 kemarin di pemakaman Ani Yudhoyono bukanlah pertemuan yang pertama.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 03 Jun 2019, 19:27 WIB
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono bersalaman dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri usai prosesi pemakaman Ani Yudhoyono di TMP Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6/2019). Megawati tampak melempar senyum kepada SBY disamping Sinta Nuriyah Wahid. (Liputan6.com/HO/Rangga)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Ahmad Basarah mengatakan, kehadiran Megawati Soekarnoputri ke proses pemakaman mantan Ani Yudhoyono, dan bersalaman dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), membantah tuduhan selama ini.

"Kehadiran Bu Mega dalam upacara pemakaman almarhumah Ibu Ani Yudhoyono di TMP Kalibata, membuktikan bahwa tidak benar tuduhan yang mengatakan Bu Mega tidak pernah mau bertemu dengan Pak SBY," ucap Basarah kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (3/6/2019).

Menurut dia, pertemuan Megawati dengan SBY pada 2 Juni 2019 kemarin bukanlah pertemuan yang pertama. Pada momen penting nasional pada tahun-tahun lalu, kedua tokoh itupun beberapa kali bertemu.

"Sudah beberapa kali kedua tokoh bangsa tersebut bertemu dalam moment-moment penting, seperti Peringatan Hari Lahirnya Pancasila di Gedung MPR tahun 2010, Penyerahan SK Presiden SBY tentang Anugerah Pahlawan Nasional kepada Bung Karno tahun 2012 dan beberapa momen lainnya," ungkap Basarah.

Wakil Ketua MPR RI ini menuturkan, dukungan moril dan simpati yang diberikan Megawati kepada keluarga SBY atas berpulangnya Ani Yudhoyono, juga telah membuktikan, Ketua Umum PDIP itu adalah seorang tokoh bangsa yang memegang teguh prinsip nasionalisme-humanis. Dia sangat paham membedakan antara urusan politik dan urusan kemanusiaan.

"Bu Mega adalah figur yang sangat paham membedakan dan menempatkan posisi. Beliau paham betul, kapan saatnya harus menempatkan diri dalam kapasitas beliau sebagai Ketua Umum PDIP, Ketua Dewan Pengarah BPIP, Presiden RI ke 5, dan kapan saat menempatkan diri sebagai pribadi maupun seorang Ibu," jelas Basarah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ramah

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberi sambutan saat penyerahan KTA PDIP kepada tokoh agama, purnawirawan TNI-Polri, dan akademisi di Jakarta, Selasa (2/4). Sejumlah tokoh agama, purnawirawan TNI-Polri, dan akademisi menyatakan bergabung dengan PDIP. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut dia, publik biasanya hanya menilai Mega, dalam kapasitasnya sebagai tokoh politik. Tetapi, pada aslinya, Megawati merupakan pribadi yang ramah, dan humanis.

"Tetapi banyak yang tidak tahu bahwa secara pribadi, Bu Mega adalah pribadi yang ramah, humanis, pencinta tanaman, bahkan sering memperhatikan hal-hal kecil anak-anak buahnya di partai, seperti sering membawa dokter ketika rapat DPP untuk memeriksa kesehatan atau memberikan suntikan vitamin kepada pengurus DPP PDIP, memasakan nasi goreng sendiri buat tamu-tamunya yang datang ke kediaman pribadinya, dan masih banyak contoh-contoh lainnya lagi," pungkasnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya