Mudik Naik Kapal Motor, Penyandang Disabilitas Ini Kesulitan ke Toilet

Cerita penyandang disabilitas yang sulit buang air kecil saat mudik naik kapal motor.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 04 Jun 2019, 09:09 WIB
Pemudik antre saat memasuki kapal penyebrangan di Dermaga 1 Pelabuhan Penyebrangan Merak, Banten, Sabtu (1/6/2019). Hingga Sabtu (1/6) pukul 08.00 WIB, pemudik yang menyebrang dari pelabuhan Merak menuju Bakauheni mengalami peningkatan 30,1%. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Sulit buang air kecil menjadi salah satu hambatan yang dialami penyandang disabilitas Fitriyarah (19), yang mudik Lebaran 2019 naik kapal motor. Fitri, sapaan akrabnya, mudik ke kampung halamannya di Lampung, Sumatera Selatan.

Ia berangkat menggunakan Kapal Motor Penumpang (KMP) Batu Mandi dari Pelabuhan Merak, Banten pada Kamis, 30 Mei 2019. KMP Batu Mandi berlayar dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni. Di balik perjalanan tersebut, cerita pengalaman naik kapal motor pun mengalir dari Fitri.

Perjalanan mudik dari Jakarta ke Lampung bagi Fitri yang penyandang disabilitas pengguna kursi roda, bukanlah pengalaman yang mudah. Dari keterangan rilis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Selasa (4/6/2019), akses toilet sulit diakses Fitri tatkala hendak buang air kecil di toilet kapal motor milik Kementerian Perhubungan ini.

Lokasi toilet KMP Batu Mandi berada di lantai penumpang. Hal ini membuat Fitri tidak bisa secara mandiri menjangkau dan duduk di ruang penumpang kapal.

Untuk mencapai ruang penumpang, Fitri harus melewati beberapa hambatan. Fitri pun harus dibantu pendamping. Fasilitas di KMP Batu Mandi rupanya belum ramah disabilitas, menurut penyandang disabilitas yang perjalanan mudiknya ini difasilitasi oleh Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) LAZISMU.

Simak video menarik berikut ini:


Undakan Tangga Besi yang Curam

Pemudik saat berada kapal penyebrangan menuju pelabuhan Bakauheni di Dermaga 1 Pelabuhan Penyebrangan Merak, Banten, Sabtu (1/6/2019). Hingga Sabtu (1/6) pukul 08.00 WIB, tercatat 400.309 orang menyebrang dari pelabuhan Merak menuju Bakauheni. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Menuju toilet di ruang penumpang, Fitri harus keluar dari mobil yang ditumpanginya lalu melewati parkiran.

Untuk mencapai ruang penumpang, beberapa orang harus mendampingi dan membantu mengangkat Fitri beserta kursi rodanya untuk melewati undakan-undakan tangga besi yang tinggi dan sangat curam.

“Untuk ke ruang penumpang dan toilet kapal ini, saya tidak bisa sendiri. Karena itu saya berharap kepada pemerintah untuk menyediakan kapal-kapal yang bisa diakses disabilitas, sehingga saya bisa memakai toilet,” harap Fitri yang juga termasuk penyandang polio.

Meskipun KMP Batu Mandi menyediakan toilet dengan stiker akses disabilitas, tetapi untuk menuju toilet, Fitri juga harus melewati rintangan yang sulit. Sebab lantai menuju ruang penumpang terhalang portal yang tinggi. Selain itu, di dalam toilet tidak ada pegangan tangan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya