Liputan6.com, Manchester - Louis van Gaal pernah menukangi Manchester United (MU) dari musim 2014/15 hingga akhir musim 2015/16. Dalam dua musim, Van Gaal hanya berhasil meraih Piala FA bersama Setan Merah sebelum digantikan oleh Ryan Giggs.
Baca Juga
Advertisement
Tiga tahun setelah hengkang dari MU, Van Gaal akhirnya blak-blakan soal kendala yang dihadapinya saat di klub itu. Ia menyebut, tak bisa leluasa di bursa transfer karena kehadiran Ed Woodwaard dan tangan kanannya.
"Saya tidak bisa selalu mendapat pemain yang saya inginkan. Itulah masalahnya. Ada CEO, Ed Woodward dan tangan kanannya, Matt Judge sebagai Kepala Pengembangan Korporat," ujar Van Gaal seperti dilansir Sportskeeda.
Van Gaal menambahkan, kegagalan mendatangkan pemain yang diingkan membuat skuat MU tak mendapat penyegaran. Itulah kenapa, kata Van Gaal, MU sepeninggal Sir Alex Ferguson menjadi tertinggal dari tim lain.
Menurut Van Gaal, penyegaran tim penting ketika ada manajer baru masuk. Sayangnya, penyegaran itu tak terjadi di MU.
"Masalahnya dimulai, tentu saja dari fakta MU tak pernah mendapat penyegaran. Saya pikir, ketika Anda seorang manajer, Anda harus melakukan itu setiap musim agar pembangunan tim tetap terjaga," kata Van Gaal.
Tergantung Woodward dan Judge
Van Gaal menambahkan, kebijakan transfer MU bergantung kepada sikap Woodward dan Judge. Padahal, MU sudah punya struktur yang harus dilewati saat hendak membeli pemain.
"Judge dan saya bertemu satu kali tetapi tidak sering. Lalu ada kepala pemandu bakat. Itulah strukturnya, tetapi Anda selalu tergantung kepada Woodward dan Judge," ujar Van Gaal.
Advertisement
Bisa Beli Siapapun
Lebih lanjut, Van Gaal merasa, MU sebetulnya bisa membeli pemain manapun yang diinginkan. Namun ia tak menampik jika beberapa pemain enggan bergabung dengan Setan Merah.
"Sepertinya beberapa pemain tidak terjangkau oleh MU. Saya tidak mengerti, tetapi demikian adanya," ujar Van Gaal mengakhiri.