Liputan6.com, Blora - Nyekar atau tabur bunga ke makam anggota keluarga yangh sudah meninggal menjadi tradisi masyarakat muslim saat lebaran. Kebiasaan itu membuat para pedagang bunga di Blora Jawa Tengah ketiban rezeki.
Kasiyan (45), salah seorang pedagang kembang mengaku penhasilannya melonjak drastis seminggu terakhir jelang lebaran.
Advertisement
"Hari ini alhamdulillah mendapatkan lebih dari lima ratus ribu, hari-hari biasa tak sampai segitu," ungkapnya kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.
"Rezeki jualan bunga ya momennya 'tiban' seperti ini. Alhamdulillah mas," tambahnya.
Kasiyan merupakan salah seorang warga asal Kabupaten Rembang. Dirinya biasa berjualan kembang di Blora tiap Rabu sampai Jumat, dan tinggal di sebuah kamar kos di kota itu.
Berkah rezeki menjelang lebaran juga dirasakan salah seorang nenek asal Blora Jawa Tengah, Mbah Ratiyah (120) yang mengaku dagangan bunganya laris terjual.
"Laris den, mau wes tuku kembang? (tadi sudah beli bunga?)," ucap Mbah Ratiyah kepada Liputan6.com.
Diceritakan oleh Kasiyan, Mbah Ratiyah sudah berjualan bunga lebih dari 60 tahun. Dulu, kata dia, jualan Mbah Ratiyah di depan taman tugu pancasila Blora kemudian pindah di samping bangunan lama Polsek Blora Kota.
"Sebuntel (sebungkus) harganya Rp 5 ribu," Kasiyan memungkasi.
Simak juga video pilihan berikut ini: