Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan beberapa pihak terkait seperti Korps Lalu Lintas Kepolisian RI (Korlantas) akan melakukan rekayasa lalu lintas di luar Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada arus balik Lebaran 2019. Rekayasa Lalu lintas ini akan dilakukan jika terjadi antrian sepanjang 1 kilometer (km).
"Maka kendaraan dari Tol Lampung-Bakauheni, akan dikeluarkan di simpang Hatta dan Kalianda," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi, seperti ditulis Selasa (4/6/2019).
Baca Juga
Advertisement
Kemudian, jika antrian mencapai 4 kilometer di luar Pelabuhan Bakauheni, maka kendaraan dari tol akan dikeluarkan di gerbang Tol Sidomulyo. Pengalihan arus lalu lintas ini dilakukan untuk memperlambat laju kendaraan, menuju Pelabuhan Bakauheni.
"Intinya kita memperlambat gerakan para pemudik untuk tidak menggunakan jalan tol. Jadi keluar melalui jalan arteri. Supaya penumpukkan di Bakauheni itu cair dulu, baru (kendaraan di luar) masuk (Pelabuhan Bakauheni)," terangnya.
Buka tutup di jalur tol Lampung pun juga diberlakukan pada arus balik Lebaran 2019. Sistem tersebut akan dilakukan pihak kepolisian.
"Untuk memperlambat kendaraan di Bakauheni, akan dilakukan pemberlakuan waktu dengan cara entry tol di Terbanggi Besar-Simpang pematang, akan dilakukan dengan skema buka tutup dengan penyesuaian waktu," jelasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Puncak Arus Balik Lebaran 2019 Diprediksi 8 dan 9 Juni
Puncak arus balik kendaraan yang mengarah ke Jakarta diprediksi akan terjadi pada tanggal 8 dan 9 Juni 2019. Sistem satu arah juga akan diberlakukan pada arus balik nanti.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, rentang waktu arus balik tahun ini lebih pendek dari pada saat arus mudik. Untuk itu, Budi Karya mengimbau agar masyarakat dapat merencanakan perjalanan dengan baik untuk melakukan perjalanan pada arus balik, agar tidak terjadi penumpukan di satu waktu tertentu.
“Jeda hari sisa cuti bersama dengan waktu masuk kerja karyawan setelah Lebaran sangat sempit. Untuk itu kami menyarankan kalau pulang itu sebaiknya tanggal 6,7 atau 10 Juni karena tanggal 8 dan 9 Juni itu akan puncak sekali. Bisa dibayangkan kepadatannya karena pada waktu arus mudik ada waktu 8 hari, sementara untuk arus baliknya hanya 4 atau 5 hari,” kata Budi Karya dalam keterangan tertulis, pada Senin 3 Juni 2019.
BACA JUGA
Saat ini Kemenhub bersama-sama dengan Korlantas Polri dan pihak-pihak terkait lainnya tengah menyiapkan strategi penanganan pada arus balik Lebaran.
Sementara itu pada hari ini, Senin (3/6) atau H-2 jelang Lebaran, rekayasa arus lalu lintas dengan penerapan one way di ruas tol Jakarta-Cikampek mulai KM 70 hingga KM 414 GT Kalikangkung masih diberlakukan hingga Senin (3/6) ini, yang semula hanya diberlakukan hingga Minggu (2/6).
Budi Karya menyebut sistem ini efektif guna mengurai kepadatan lalu lintas yang masih terjadi hingga H-2 Lebaran. Akan tetapi menurutnya, penerapan one way ini akan bersifat situasional dan dinamis. Jika arus lalu lintas lancar maka rencananya sistem ini tidak berlaku hingga pukul 21.00 seperti biasanya.
“One way sejauh ini sampai tadi pagi itu berlangsung baik, dan ini menyelesaikan masalah. Hari ini kita akan mengurangi jumlah dari one way yang tadinya sampai jam 9 malam. Kemungkinan kalau tidak ada suatu load yang terlalu banyak, kita akan jadikan 2 arah (contra flow). Hari ini kita excercise,” jelasnya.
Rencananya pada arus balik ini juga akan diberlakuan sistem one way mulai 8 sampai dengan 10 Juni 2019 dimulai dari KM 189 di ruas Tol Palimanan sampai KM 70 di Gerbang Tol Cikampek Utama atau Cikatama.
Advertisement