Liputan6.com, Jakarta - Usai berpuasa Ramadan sebulan penuh, Lebaran menjadi momen kemenangan bagi umat Islam di seluruh dunia. Seluruh muslim akan bersukacita menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Namun, ada sejumlah tradisi Lebaran yang akan selalu berulang setiap tahun, khususnya di Indonesia. Tradisi itu adalah bersilaturahmi saling bermaaf-maafan, halalbihalal, dan sebagainya.
Advertisement
Saat berkumpul bersama keluarga, hampir dipastikan ada saja pertanyaan berulang yang justru cukup personal. Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin bertujuan baik agar membangun motivasi.
Sejumlah pertanyaan mulai dari kondisi karier, status, hingga rencana kehidupan jangka panjang. Ketiganya merupakan pertanyaan yang sering dijumpai pada acara silaturahmi di momen Lebaran.
Dilansir dari LinkedIn, jaringan profesional terbesar di dunia, berikut kiat-kiat bagaimana kamu dapat merespons pertanyaan-pertanyaan tersebut dari sudut pandang seorang profesional dan membangun percakapan yang lebih menarik dalam momen spesial ini.
Berikut tips menjawab pertanyaan yang sering dijumpai ketika silaturahmi di Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran oleh LinkedIn:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Soal Pekerjaan
Pertanyaan pertama adalah soal pekerjaan. Biasanya anda akan ditanya soal kesibukan Anda saat ini. Apa kesibukan sekarang? Sudah mendapatkan pekerjaan?
Tradisi salam tempel merupakan salah satu ciri khas dari perayaan Idul Fitri. Keluarga mungkin ingin mengetahui apakah Anda masih pantas untuk menerima salam tempel yang sebenarnya diperuntukkan kepada anak-anak dan orang yang belum bekerja.
Tips 1: Perlu diingat, keluarga Anda benar-benar peduli dan secara tulus ingin mengetahui kemajuan dan pengembangan karier Anda, jadi jelaskan dengan kata-kata yang sederhana dan mudah diingat.
Advertisement
2. Soal Pindah Pekerjaan
Pertanyaan kedua adalah soal pekerjaan. Biasanya akan muncul pertanyaan mengapa anda tidak pindah ke perusahaan yang lebih baik atau pekerjaan yang lebih menguntungkan?
Generasi orang tua kita akan lebih familiar pada jenis profesi seperti insinyur, pengacara, dan dokter. Mungkin sulit untuk menjelaskan karier atau industri yang Anda geluti kepada seseorang yang tidak berada di bidang yang sama atau tidak memahaminya.
Sukses tidak selalu berarti kekayaan bagi profesional modern di Indonesia. Lalu, bagaimana cara menjawabnya?
Tips 2: Tidak peduli seberapa provokatif pertanyaannya, mulailah dengan menyampaikan alasan mengapa memilih profesi dan industri yang Anda jalani sekarang, serta mengapa Anda menyukai apa yang dilakukan.
Jika anda seorang koki, bantu mereka memahami misalnya, bahwa anda memiliki peran dan tanggung jawab untuk membuat makanan yang lezat dan sehat.
Gunakan pertanyaan ini sebagai kesempatan untuk berbagi tentang minat Anda, seperti "Saya mendapatkan kehidupan yang cukup dengan melakukan hal-hal yang saya sukai, izinkan saya untuk bercerita lebih banyak mengenai hal ini."
Kisah Anda dapat menginspirasi mereka dan pada saat yang sama, Anda dapat berbagi pendapat bahwa kesuksesan itu datang dalam berbagai bentuk, dan mendapatkan gaji tinggi bukan satu-satunya cara untuk menjadi sukses.
3. Soal Gaji
Pertanyaan ketiga adalah soal gaji. Apakah anda mendapatkan banyak manfaat atau fasilitas atau gaji yang tinggi di pekerjaan sekarang?
Terdapat asumsi umum jika anda bekerja untuk sebuah brand atau jenis layanan yang terkenal, maka Anda akan mendapat tunjangan dan gaji yang tinggi.
Meskipun hal ini mungkin saja benar pada beberapa orang, hal itu dapat menciptakan situasi yang tidak nyaman jika saudara atau kerabat mengambil kesempatan atau manfaat dari anda, bahkan jika hanya dalam konteks bercanda.
Tips 3: Kata kunci di sini adalah asumsi. Dan paling baik ditangani dengan merespons secara profesional seperti bagaimana anda akan menjelaskannya kepada rekan kerja di masa mendatang.
Ambil kesempatan untuk berbicara tentang program pengayaan atau peningkatan karier yang ditawarkan oleh perusahaan anda, atau bagaimana budaya kerja kamu bermanfaat untuk perkembangan pribadi.
Advertisement
4. Soal Promosi Jabatan
Pertanyaan keempat adalah apakah anda mendapatkan promosi kenaikan jabatan di tahun ini? Apakah Anda mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) yang besar?
Ini bisa menjadi pertanyaan yang mengintimidasi terutama jika Anda baru saja memasuki dunia kerja atau baru saja memulai karier baru.
Sementara beberapa kerabat cenderung memiliki harapan yang tinggi tentang kamu, seringkali pertanyaan ini ditanyakan dengan tidak hati-hati.
Tips 4: Ini adalah kesempatan yang sempurna untuk membagikan kisah pribadi kamu sejak terakhir kali kamu bertemu, misalnya usaha baru yang anda mulai atau penugasan besar yang memberi Anda kesempatan untuk mengembangkan tim.
Anda dapat membagikan aspirasi Anda, mengalihkan pembicaraan dari promosi dan kenaikan gaji untuk mengembangkan keterampilan baru dan meraih kesuksesan lain yang lebih berarti.
Jangan lupa, kesuksesan datang dalam berbagai bentuk dan posisi tinggi bukanlah satu-satunya cara untuk mengukur kesuksesan.
5. Soal Menikah
Pertanyaan ini hampir dipastikan ada, apalagi jika Anda sudah masuk usia cukup tapi masih sendiri. Kapan Anda akan menikah? Apakah Anda hanya fokus kepada karier saja?
Pertanyaan ini biasanya mengarah ke lebih banyak pertanyaan tentang status hubungan Anda, diikuti dengan rekomendasi atau nasihat dari sesepuh.
Ini bisa sangat sulit bagi mereka yang berusia di akhir 20-an dan awal 30-an, dengan banyak yang memilih untuk fokus pada karier mereka pada usia ini.
Tips 5: Cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah tersenyum dan menggunakan kesempatan ini untuk menekankan bagaimana anda dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk perbaikan diri.
Ingat, setiap orang berada pada tahap yang berbeda dalam karier mereka, jadi jangan membandingkan diri anda dengan orang lain.
Tidak peduli seberapa canggung pertanyaannya, ingatlah bahwa kebahagiaan anda adalah yang terpenting dan kesuksesan itu memiliki arti yang berbeda pada masing-masing orang.
Advertisement