Liputan6.com, Jakarta - Seabrek makanan khas Lebaran tersaji di atas meja makan pada perayaan Idul Fitri. Ketupat atau lontong, sayur berkuah santan, rendang, opor ayam, dan sambal goreng hati siap disantap bersama keluarga.
Ketika berkunjung ke rumah sanak saudara pun bakal ditemukan menu serupa atau sedikit berbeda. Dan tidak jarang tuan rumah akan mengajak mencicipi makanan tersebut.
Advertisement
Pada sebagian orang, hal-hal yang lazim terjadi pada momen Idul Fitri ini menjadi momok.
Mereka takut tidak mampu mengontrol asupan makanan yang masuk, dan langsung berpikir berat badan bakal naik lagi padahal sebulan berpuasa berhasil memperoleh bobot tubuh ideal.
Dilema pun menyerang. Di satu sisi ingin menolak lantaran merasa sudah kenyang, tapi di sisi lain takut membuat sang empunya rumah jadi tersinggung.
Nah, Anda tak perlu khawatir lagi. Anda bisa mencoba beberapa tips agar porsi makan tetap terjaga di Idul Fitri, seperti yang disampaikan GoLangsing Facilitator yang fokus pada Mindful Eating, Dinda Utami Sasetyo kepada Health Liputan6.com, Selasa, 4 Januari 2019.
Makan Nikmat Saat Idul Fitri
1. Rencanakan apa saja yang ingin disantap
Biasanya, kita memiliki tradisi yang sama dari tahun ke tahun mau silaturahmi ke rumah siapa saja.
Menurut wanita yang juga seorang pelatih kebugaran bersertifikat APKI (Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia) ini, ada baiknya kita tulis ada berapa pemberhentian dalam satu hari itu.
Dengan begitu kita bisa mengukur kira-kira berapa kali kemungkinan untuk makan.
2. Membuat pilihan
Dinda, misalnya, selalu menyantap menu favorit Lebaran terlebih dahulu.
"Jadi, aku puaskan dulu di depan. Don't save the best for last karena kalau baru dimakan terakhir, biasanya perut sudah terisi dengan makanan-makanan lain selain dari yang kita suka," ujar ibu dua orang anak yang memiliki klien sederet pesohor di Indonesia, salah satunya Dian Sastrowardoyo.
Sebaiknya, kita buat daftar apa saja menu favorit saat Idul Fitri untuk disantap duluan
Advertisement
Makan Kue Khas Idul Fitri
3. Camilan
Selain ketupat beserta kawan-kawannya, makanan lain yang rasa-rasanya tak mungkin sampai terlewatkan adalah makan kue-kue Lebaran. Nastar, putri salju, atau kastengels.
Perlu diingat bahwa mencamil tergolong aktivitas makan. Dinda, menjelaskan, semua yang masuk ke dalam mulut adalah makanan bukan 'ganjelan'.
Dinda tak melarang. Dinda cuma mengimbau agar menyantap kue-kue itu penuh kesadaran.
"Ingat bahwa kue nastar setelah gigitan ke-2, ke-3, dan seterusnya rasanya sama saja. Jadi, enggak perlu dimakan berlebihan," ujarnya.
4. Minum air putih
Terdengar klise? Dinda sendiri mengakuinya. Namun, pada kondisi-kondisi tertentu kita lupa untuk minum saking penuhnya perut kita.
"Ini kayaknya mudah, tapi seringkali kalau makanan berlimpah ruah dan makan berlebihan, minum air putih saja sudah enggak sanggup," katanya.
Dinda mengingatkan agar kita tidak lupa minum.
Makan dengan Santai
5. Lakukan dengan santai
"Lebaran memang satu tahun sekali, tapi makanan khas Idul Fitri tetap ada kok di luar Lebaran," katanya.
6. Kembali kepada esensi
Dinda mengingakan bahwa esensi dari Idul Fitri bukan haru bebas makan. Rayakan kebersamaan dengan keluarga dan teman-teman dengan penuh rasa bahagia.
"Makanan yang berlimpah patut disyukuri dan dinikmati dengan penuh kesadaran. Kalau makan sampai perut sesak, nikmatnya pun hilang," katanya.
Advertisement