Liputan6.com, Kabul - Sekitar 1,5 miliar Muslim merayakan hari Idul Fitri yang biasanya merupakan hari keluarga dan berbagai kemeriahan lainnya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Idul Fitri 2019 juga jatuh pada hari yang berbeda dari negara ke negara, bahkan di dalam satu negara, karena dimulainya perayaan Idul Fitri secara tradisional ditentukan berdasarkan terlihatnya bulan baru.
Baca Juga
Advertisement
Sebagaimana hal-hal lainnya di Timur Tengah, politik kerap berperan dalam penetapan Idul Fitri.
Acara yang biasanya meriah, pada tahun ini berlangsung di tengah-tengah perang dan gejolak di lebih dari satu wilayah. Di Afghanistan, kelompok pemberontak Taliban telah menyatakan tidak akan memperingati Idul Fitri dengan gencatan senjata seperti yang mereka lakukan tahun lalu.
Di Afghanistan, kaum Syiah diberitahu para ulama bahwa bulan baru belum tampak sehingga Idul Fitri akan berlangsung hari Rabu. Sementara itu warga Sunni merayakannya hari Selasa.
Taliban, yang beranggotakan kaum Sunni garis keras, telah menyatakan tidak akan mengakhiri pertempuran dengan Amerika dan pasukan NATO masih berada di Afghanistan.
Yaman telah bertahun-tahun terjerumus dalam perang dan bencana kelaparan. Sedangkan di Sudan, militer yang berkuasa baru saja melancarkan tindakan maut hari Senin (3/6) terhadap demonstran pro-demokrasi, menewaskan sedikitnya 35 orang.
Di Yaman, pemerintah yang diakui dunia internasional menyatakan hari Selasa adalah hari pertama Idul Fitri.
Sementara itu, pemberontak Syiah Houthi yang menguasai banyak bagian Yaman termasuk ibu kota Sanaa, mengumumkan bahwa Idul Fitri jatuh pada hari Rabu.
Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah modern Yaman bahwa rakyatnya terbagi dalam merayakan Idul Fitri.
Para demonstran Sudan berkemah selama berbulan-bulan, termasuk saat Idul Fitri, di luar markas besar militer, sementara kedua pihak merundingkan siapa yang akan memimpin negara itu setelah penguasa lama Omar al-Bashir disingkirkan pada April lalu.
Simak momen Idul Fitri 2019 di Indonesia pada video berikut:
Arab Saudi hingga Pakistan
Arab Saudi, Kuwait, Qatar dan Uni Emirat Arab, mulai merayakannya pada hari Selasa. Sementara Mesir, Suriah, Yordania, wilayah Palestina dan yang lain-lainnya menyatakan bulan sabit tidak terlihat di seluruh wilayah negara itu, sehingga Idul Fitri jatuh hari Rabu.
Di Lebanon dan Irak, warga Sunni mulai merayakannya pada hari Selasa, sedangkan warga Syiah merayakannya hari Rabu.
Pakistan, yang sebagian besar warganya beraliran Sunni, biasanya merayakan Idul Fitri sehari setelah sebagian besar negara Muslim di dunia merayakannya.
Perayaan di Pakistan juga terbagi dua berdasarkan letak geografisnya. Warga provinsi Khyber Pukhtunkhwa, di perbatasan dengan Afghanistan yang didominasi oleh etnik Pashtun, merayakan Idul Fitri pada hari Selasa.
Bulan baru telah terlihat di Waziristan Utara, sedangkan daerah lain di Pakistan akan merayakannya pada hari Rabu.
Advertisement
Mengintip Busana Khas Idul Fitri di 4 Negara Dunia
Idul Fitri biasanya identik dengan busana khusus, yang dikenakan untuk bersilaturahmi kepada para kerabat. Maka tak heran istilah "baju lebaran" sangat populer.
Jika di Indonesia masyarakat biasa memilih baju paling trendi khusus untuk Idul Fitri, berbeda halnya dengan empat negara berikut ini yang memiliki busana model khusus untuk dikenakan saat lebaran.
Berikut informasinya, sebagaimana dilansir dari laman masala.com pada Rabu (5/6/2019) --baca selengkapnya...