Ada Tol Trans Jawa, Gubernur BI Senang Mudik Lebaran 2019 Lancar

Gubernur BI, Perry Warjiyo menuturkan, dirinya mendengar banyak berita kalau mudik ke Solo, Yogyakarta dan Semarang tanpa suatu kesulitan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 05 Jun 2019, 14:58 WIB
Banner Infografis Satu Arah Tol Trans Jawa Saat Mudik Lebaran. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengaku senang karena mudik lancar berkat Tol Trans Jawa. Ia mendengar langsung kelegaan pemudik yang bisa kembali pulang dengan tanpa hambatan.

"Alhamdulillah kita lihat bahwa suasana enak dan alhamdulillah ini dengan infrastruktur khususnya tol yang Jakarta-Surabaya sudah selesai, alhamdulillah jalan lancar," ujar Perry pada open house di Patiunus, Kebayoran, Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2019).

Hal positif ini disebut Perry sebagai efek keberhasilan infrastruktur pemerintah Jokowi. Masyarakat pun mendapat manfaatnya.

"Saya dapat berita banyak juga yang ke Solo, Jogja, Semarang tanpa suatu kesulitan. Dan alhamdulillah ini salah satu bukti infrastruktur yang dicanangkan presiden memang bermanfaat bagi ekonomi dan masyarakat," ujar Perry Warjiyo

Perry mengaku akan mudik besok siang ke Solo, Jawa Tengah. Rencananya ia menggelar open house lagi bersama keluarga Solo pada Jumat mendatang.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, turut hadir ke open house Gubernur BI adalah jajaran direksi BRI, Ketua Kadin Rosan Roeslani, Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani, dan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodo.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Sri Mulyani Ingin Efek Ekonomi Lebaran Terasa hingga di Luar Jawa

Menteri Keuangan Sri Mulyani gelar open house pada Rabu (5/6/2019). (Foto: Merdeka.com/Anggun P.Situmorang)

Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati berharap dampak ekonomi Lebaran 2019 tidak hanya dirasakan Pulau Jawa sebagai wilayah mayoritas tujuan mudik.

Apalagi saat ini masyarakat lebih banyak menggunakan jalur darat untuk pulang ke kampung halaman. 

"Kalau kita lihat modus untuk perjalanan masyarakat banyak yang menggunakan jalan darat, spill over nya pada ekonomi di masing-masing kota tujuan itu lebih banyak dan lebih baik," ujar Sri Mulyani di Rumah Dinas Widya Chandra, Jakarta, Rabu, 5 Juni 2019. 

"Kita juga berharap bahwa ini tidak hanya Jawa saja. Tapi saya melihat spill overnya sampai ke pulau-pulau lain. Ini juga akan membawa positif ke seluruh pelosok Indonesia," sambungnya. 

Sri Mulyani melanjutkan, selain masa Lebaran ekonomi, juga disumbang oleh pemilihan umum yang digelar pada April lalu. Konsumsi, masih menjadi salah satu pendorong penting pertumbuhan ekonomi. 

"Secara perhitungan, tentu karena kemarin selama beberapa bulan kita dihadapkan pada pemilu. Kita berharap suasana Lebaran menimbulkan momentum confidence. Kalau dilihat kuartal-I kemarin, growth kita masih bagus, konsumsi di atas 5 persen. Jadi kita berharap ini akan tetap bertahan," ujar dia. 

Pemerintah masih optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini masih pada rentang target yang telah ditetapkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019. Dalam APBN pemerintah menarget pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen. 

"Target 5,3 persen. Tentu tantangan adalah ekspor dan current account balance karena ekspor kita sekarang dalam suasana global yang tidak pasti terutama RRT, Singapura terpengaruh suasana destinasi tradisional ekspor kita," tandasnya. 


Menhub Sebut Mudik Lebaran 2019 Lancar

Lima ruas bagian dari Tol Trans Jawa yang dikerjakan oleh Jasa Marga dan Waskita Karya siap diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (Dok Kementerian BUMN)

Sebelumnya, penyelenggaraan arus mudik 2019 bisa dikatakan berjalan lebih lancar dibandingkan tahun sebelumnya.

Ini menunjukkan pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kota ke kota baik di Jawa maupun Sumatera dan penyiapan strategi-strategi berhasil mengurai kemacetan.

"Tahun 2019 merupakan suatu pembuktikan bahwa pembangunan infrastruktur sangat berguna bagi masyarakat dari kota ke kota. Terbukti perjalanan mudik tahun ini dari Jakarta ke Semarang enam jam, Jakarta ke Solo 8 jam, Jakarta ke Surabaya kurang dari 10 jam. Hal yang sangat menggembirakan terutama bagi pemudik. Masyarakat puas karena mudik tahun ini lancar," tutur Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, seperti dikutip dari laman Antara, Rabu, 5 Juni 2019.

Tidak hanya melalui segi infrastruktur, keberhasilan penyelenggaraan mudik 2019 juga merupakan kerja sama yang baik antarpemangku kepentingan.

"Saya mengapresiasi kerja sama pemerintah pusat dengan Polri, pemda yang turut membantu kelancaran mudik. Mereka bekerja dengan baik seperti tidak terjadi kemacetan di pasar tumpah, bahkan wilayah yang biasanya macet, kemarin ini lancar," tutur dia.

Dalam kesempatan itu, Budi juga mengimbau pemudik untuk kembali ke Jakarta pada 6-7 Juni 2019.

"Puncak arus balik diprediksi pada 8 dan 9 Juni, karenanya saya menganjurkan para pemudik untuk kembali ke Jakarta pada 6 atau 7 Juni," tutur dia.

Mengenai angka kecelakaan, Budi menuturkan, kecelakaan lalu lintas turun sekitar 60 persen pada arus mudik 2019. Angka ini cukup menggembirakan, mengingat aspek keselamatan dapat ditingkatkan dalam perjalanan mudik 2019.

"Ada suatu data yang signifikan, yaitu angka kecelakaan menurun drastis mencapai 60 persen dibandingkan tahun lalu. Artinya isu-isu yang telah kita upayakan agar mudik berjalan lancar dan keamanan itu berhasil," ujar dia.

 


Menhub Imbau Pemudik Tetap Waspada

Kendaraan melintas di ruas tol yg diberlakukan satu arah atau one way di Tol Cipali, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (1/6/2019). Sistem satu arah di Tol Trans Jawa dimulai dari Cikampek hingga Brebes Barat. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Budi menambahkan, pengaturan di jalan tol, pengurangan motor melalui mudik gratis serta kegiatan pengecekan pada bus-bus turut serta mengurangi kecelakaan yang di jalan.

Akan tetapi, Budi mengingatkan, pemudik agar terus waspada terutama pada saat arus balik ke Jakarta.

"Biasanya sehabis berlibur capek, jaga terus kondisi badan. Istirahat dahulu jika sudah kelelahan," tutur dia.

Melalui data Kakorlantas, jumlah kecelakaan lalu lintas tahun 2019 sebanyak 336 kejadian dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 831 kejadian.

Untuk korban meninggal dunia tahun 2019 sebanyak 74 jiwa, sedangkan 2018 mencapai 178 jiwa. Korban luka berat tahun 2019 sebanyak 53 orang, sedangkan 2018 sebanyak 175 orang, dan untuk korban luka ringan tahun 2019 sebanyak 351 orang, sedangkan 2019 mencapai 1.082 orang

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya