Liputan6.com, Jakarta Labu siam, sayuran berkulit hijau berdaging putih ini kerap direbus untuk dijadikan lalapan. Bagi, Anda dengan riwayat asam urat tak ada ruginya mengonsumsi sayuran satu ini.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Davao Medical School Foundation menemukan adanya penurunan kadar asam urat pada kelinci yang mengonsumsi labu siam sebanyak 25 persen. Mengapa bisa begitu?
Advertisement
Dokter Dyah Novita Anggraini dari Klikdokter mengatakan labu siam baik untuk penderita asam urat karena kandungan vitamin dan mineral yang kaya akan serat. Serat di dalam tubuh dapat membantu memperlancar proses metabolisme.
"Tak hanya itu, labu siam juga memiliki kandungan purin (unsur yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah) yang rendah. Dengan demikian, labu siam bisa dimasukkan ke dalam menu diet rendah purin," ujar Dyah.
Saksikan juga video berikut:
Gejala Asam Urat
Dokter Andika Widyatama dari KlikDokter mengatakan asam urat adalah suatu keadaan yang terjadi ketika terdapat penumpukan kristal monosodium urat pada sendi dan jaringan.
Sebelum kristal asam urat terbentuk, biasanya terjadi peningkatan kadar asam urat yang tinggi di dalam darah atau dikenal medis dengan istilah hiperuricemia.
Pada umumnya, nyeri asam urat disebabkan oleh konsumsi makanan yang memiliki kadar purin tinggi, seperti jeroan yang terdiri dari otak, hati, dan ampela. Makanan laut juga kerap menjadi penyebab kadar asam urat seseorang tinggi.
Gejala penyakit asam urat biasanya:
- Nyeri sendi berkepanjangan, yang sering dirasakan pada ibu jari kaki, kaki, lutut, mata kaki, jari tangan, dan pergelangan tangan.
- Peradangan sendi. Sendi yang terkena penyakit asam urat dapat mengalami bengkak, keras, panas, dan kemerahan.
- Hambatan ruang gerak. Akan muncul gejala kekakuan sendi sehingga sulit untuk bergerak.
Dengan diet rendah purin pada penderita asam urat adalah kunci mencegah kekambuhan. Jadi, jangan biarkan diri Anda kalap saat hidangan Lebaran tersaji. Lebih baik perbanyak konsumsi labu siam yang rendah purin.
Penulis: Krisna Octavianus Dwiputra/Klikdokter.com
Advertisement