Liputan6.com, Omaha - Terkuak sudah sosok misterius yang mengeluarkan puluhan miliar demi bertemu investor legendaris Warren Buffett. Ia adalah seorang milenial berusia 28 tahun asal China yang juga pendiri platform uang kripto Tron.
South China Morning Post melaporkan, Justin Sun ingin memakai kesempatan bertemu Warren Buffett demi memberi pencerahan tentang uang kripto. Maklum, selama ini justru Warren Buffett sering meledek uang kripto.
Sang milenial yakin dirinya, bersama pelaku industri kripto yang dia ajak, mampu mengubah pikiran Warren Buffett. Dirinya pun berharap pertemuan ini menguntungkan semua pihak.
Baca Juga
Advertisement
"Saya secara resmi mengumumkan saya telah memenangkan makan siang amal yang memecahkan rekor bersama Warren Buffett. Saya juga akan mengundang para pemimpin industri blockchain untuk bertemu sang titan investasi. Saya harap ini menguntungkan semua orang," ujar Justin dalam akun Twitternya.
Harga makan siang itu memang memecahkan rekor yakni mencapai USD 4,5 juta atau Rp 64,2 miliar (asumsi kurs USD 1 = Rp 14.285). Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak ajang ini digelar.
Sementara itu, Warren Buffett mengaku senang akan bertemu pihak Justin Sun untuk makan siang di restoran steak Smith & Wollensky di New York.
"Saya senang pada fakta bahwa Justin telah memenangkan makan siang itu dan saya tak sabar untuk bertemu dengannya dan teman-temannya," ujar Warren Buffett dalam pernyataannya.
Sun menjuluki dirinya sebagai murid Jack Ma. Pria yang memiliki gelar master dari Universitas Pennsylvania meluncurkan ekosistem blockchain bernama Tron yang menjadi platform uang kripto bernama Tronix (TRX) di tahun 2017.
Berdasarkan data Coin Base terkini, harga 1 TRX adalah RP 494. Itu termasuk kecil dibanding Bitcoin (BTC) seharga RP 110,4 juta.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Warren Buffett Tak Suka Uang Kripto
Tahun lalu, Warren Buffet sempat memperingatkan "bahaya" mata uang kripto seperti Bitcoin.
Pria 87 tahun yang berjuluk 'Penyihir dari Omaha' itu menyebut membeli uang kripto seperti Bitcoin bukanlah investasi, melainkan tindakan spekulatif atau untung-untungan semata.
Secara implisit, Buffet pun menyarankan untuk membeli rumah atau peternakan saja bila ingin berinvestasi, karena hasilnya lebih jelas.
"Bila kamu membeli sebuah peternakan, sebuah rumah apartemen, atau sebuah interest dalam bisnis, kamu bisa melakukannya secara pribadi. Dan itu adalah investasi yang benar-benar sempurna. Kamu bisa melihat sendiri bagaimana investasi itu membuatmu untung," ucap Buffet seperti yang dikutip dari Yahoo!,
Jika menurut Buffet investasi berbentuk rumah dan peternakan adalah nyata, lain halnya dengan uang kripto.
"Sekarang bila kamu beli sesuatu seperti bitcoin atau mata uang kripto, maka kamu tidak memiliki apapun yang bisa menghasilkan. Kamu hanya berharap orang lain mau membayar lebih," ujarnya.
Selain menyebut membeli uang kripto adalah tindakan spekulatif, ia pun menyebut membeli Bitcoin lebih mirip seperti berjudi, dan bukan investasi.
Advertisement
Investasi Bitcoin, Miliarder Jepang Rugi Rp 1,8 Triliun
Sebelumnya dikabarkan, anjloknya harga bitcoin ternyata pernah merugikan CEO Softbank, Masayoshi Son. Miliarder itu dilaporkan harus mengikhlaskan kerugian Rp 1,8 triliun karena jatuhnya harga bitcoin.
Dilaporkan The Wall Street Journal, Masayoshi Son langsung masuk ke pasar bitcoin pada tahun 2017. Kala itu, harga bitcoin memang sedang meroket.
Pada akhir Desember 2017, nilai bitcoin justru menukik tajam alias mengalami crash. Padahal, Son baru saja berinvestasi bitcoin di bulan yang sama.
Pada awal tahun 2018, miliarder itu harus menjual bitcoinnya. Kerugian yang ia tanggung mencapai USD 130 juta atau Rp 1,8 triliun (asumsi kurs USD 1 = Rp 14.122).
Kabarnya, ia membeli bitcoin atas ajakan seorang pengelola aset dari Fortress Investment Group yang juga aktif membeli bitcoin. Fortress sebetulnya sudah dibeli SoftBank pada bulan Februari 2017.
Bitcoin hampir menyentuh USD 20 ribu (sekitar Rp 200 juta) pada puncak tertingginya di Desember 2017. Kini, penjualan bitcoin berkisar di harga USD 5.586 (Rp 78,8 juta).
Di bawah pimpinan miliarder Masayoshi Son, SoftBank memang fokus pada investasi teknologi berjangka panjang. Melalui SoftBank Vision Fund, perusahaan membanjiri Silicon Valley dengan dana hingga USD 100 miliar (Rp 1.412 triliun).