Mobil Diesel Masuk Angin, Begini Mengatasinya

Saat ini semakin banyak produsen mobil bersaing dengan mengandalkan teknologi mesin diesel. Salah satu mitos mesin diesel 'masuk angin' sampai saat ini masih menjadi hal yang mengganggu.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 06 Jun 2019, 20:02 WIB
Common Rail pada mesin diesel truk Isuzu Giga FVZ 285 PS. (Herdi Muhardi)

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini semakin banyak produsen mobil bersaing dengan mengandalkan teknologi mesin diesel. Salah satu mitos mesin diesel 'masuk angin' sampai saat ini masih menjadi hal yang mengganggu.

Lalu apa gejala dan bagaimana cara menanggulangi mobil diesel yang 'masuk angin'?

Hal pertama yang harus kita pahami ialah teknologi mesin diesel. Mesin terbagi dua macam, yaitu commonrail dan konvensional. Satu perbedaan antara keduanya ada pada pasokan bahan bakar. Jika commonrail sudah menggunakan ECU, konvensional masih memakai mekanikal.

Kontrol mesin diesel commonrail, mulai dari injakan pedal gas, rpm mesin, panas mesin dikontrol oleh sensor. Itu semua menggunakan ECU untuk menentukan kapan dan berapa banyak solar yang disemprotkan ke dalam ruang bakar.

Sedangkan kontrol mesin diesel konvensional masih mengandalkan gerakan kabel besi penghubung dari pedal gas, sehingga putaran komponen yang akan menggeser pintu besar atau kecilnya solar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Masuk Angin

Walaupun beda kontrol, keduanya berpotensi mengalami 'masuk angin' yang penyebabnya adalah adanya udara pada fuel system.

Lalu, bagaimana solusi untuk masalah mesin diesel masuk angin?

Solusi yang harus dilakukan ialah proses bleeding, dimana skema ini sama dengan cara membuang angin pada sistem rem hidraulis. Untuk proses bleeding, sebaiknya dilakukan oleh mekanik, sehingga pemilik kendaraan lebih baik membawa kendaraannya ke bengkel resmi.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya