Liputan6.com, Aceh - "Terima Medco, telah mencemari udara kami dengan aroma bau busukmu, walaupun belum kalian akui. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H."
Kalimat itu tertulis di spanduk yang terpampang di sejumlah titik wilayah operasi sebuah perusahaan minyak dan gas bumi, di Kecamatan Indra Makmur, Kabupaten Aceh Timur, Aceh. Spanduk itu dipasang karena warga kesal dengan aroma busuk yang diduga berasal dari aktivitas perusahaan.
Warga lingkar tambang CPP Blok A, PT Medco E&P itu sudah lama mengeluhkan bau menyengat yang diduga bau gas dari kawasan operasi perusahaan. Sebagian warga menyebut persis bau yang berasal dari tangki kotoran (septic tank).
Baca Juga
Advertisement
"Kadang seperti bau telur busuk, kalau kita kaji ulang, hampir sama dengan H2S (Hidrogen sulfida) cuma kadarnya yang lebih sedikit," sebut Darwin, warga setempat kepada Liputan6.com, Kamis (6/6/2019).
Bau tak sedap itu mulai tercium beberapa bulan lalu. Baunya semakin terasa menjelang bulan suci Ramadan dan katanya menimbulkan dampak seperti muntah-muntah, mual, pusing, serta sesak nafas.
"Pertama kali bau itu sore hari. Selang sebulan siang, ketiga sekitar pagi, jam 8 sampai jam 3 sore. Sekarang masih, cuma masanya saja yang berkurang," ringkas tokoh pemuda yang tergabung dalam Ikatan Indra Makmur Bersatu itu.
Menurutnya, bau busuk yang diduga berasal dari perusahaan yang mulai melakukan produksi tahap pertama awal 2018 itu menyebar di 5 desa dari 15 desa yang ada di Kecamatan Indra Makmur.
"Tahun 2012 pembebasan lahan, 2015 mulai kontruksi, 2016 maintenance. 30 tahun tinggal di sini, belum pernah ada bau seperti ini," cetusnya.
Aksi demonstrasi dilakukan pada Kamis (15/5/2019) dan berlanjut sehari kemudian. Saat itu aksi diikuti oleh warga dari Desa Alue Ie Mirah, Suka Makmu, Julok Rayeuk Utara, Jamboe Lubok, Blang Nisam, dan Bandar Baru.
"Semoga dengan ucapan selamat lebaran, Medco berpikir terkait masalah bau ini," harap Darwin.
Tindak Lanjut Laporan Warga
Kepala Divisi Formalitas dan Hubungan Eksternal Badan Pengelola Migas Aceh, Radhi Darmansyah mengatakan bahwa pihak terkait telah menurunkan tim untuk melakukan investigasi awal Mei lalu sebagai tindak lanjut laporan warga.
"Tim ini melakukan investigasi dan uji udara di sekitar CPP Medco. Hasil uji yang dilakukan, udara yang ada di sekitar CPP Medco masih di bawah baku matu standar," ujar Radhi, kepada Liputan6.com, Kamis pagi (6/6/2019).
Selain itu, perusahaan telah meminta tim dari Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk melakukan kaji mutu udara yang ada disekitar CPP. Pihaknya masih menunggu hasil laporan.
"Mudah-mudahan hasil kajiannya dapat diumumkan dalam waktu dekat ini," harap Radhi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement