Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero), Kartika Wirjoatmodjo mengatakan volume transaksi uang elektronik atau e-money selama periode mudik Lebaran 2019 tumbuh signifikan. Adapun pertumbuhan tersebut terutama terjadi dari transaksi di jalan tol.
"Kenaikan cukup siginifikan ya saya liat mungkin transaksi naik sekitar 30-40 persen," kata Kartika kepada merdeka.com, Kamis (6/6/2019).
Bank Mandiri sendiri selama periode Lebaran 2019 telah menyiapkan layanan bergerak di beberapa rest area tol pada jalur mudik. Selain itu, top up e-money juga dapat dilakukan melalui Mandiri ATM dan fitur top up e-money pada aplikasi Mandiri Online, jaringan merchant retail seperti Indomaret, Alfamart, Alfamidi, Hypermart, aplikasi Tokopedia dan Cabang Bank Mandiri terdekat.
Baca Juga
Advertisement
Sebagai dukungan pada kelancaran tradisi mudik, pihaknya juga telah memastikan kesiapan infrastruktur produk uang elektronik Mandiri e-money agar memudahkan masyarakat melakukan pembayaran tol.
Sementara itu, berdasarkan data Bank Mandiri hingga April 2019, kartu Mandiri E-money yang telah diterbitkan Bank Mandiri mencapai hampir 18 juta kartu dengan nilai transaksi selama Januari-April 2019 sebesar Rp 4,8 triliun, di mana 89 persen transaksi dilakukan pada gerbang tol.
"Market share kita sudah di atas 70 persen," imbuhnya.
Saat ini, total jumlah lokasi isi ulang kartu Mandiri E-Money juga tercatat mencapai lebih dari 62.000 titik yang tersebar di kota-kota besar seperti Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Medan, dan Bali.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perbankan Sebar 80 Ribu Uang Elektronik di Jalur Mudik Lebaran
Pemudik tak perlu khawatir bila kehabisan saldo uang elektronik. Bank Indonesia (BI) bekerjasama dengan Perbankan dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) menyediakan lebih dari 100 layanan gerak uang elektronik (UE) di sejumlah titik peristirahatan (rest area).
Layanan ini baik pada saat arus mudik maupun arus balik terhitung H-7 sampai dengan H+7 Idulfitri 1440 H.
“Layanan gerak tersebut dilaksanakan dalam rangka pemenuhan penyediaan sarana top up uang elektronik bagi pemudik yang melalui jalan tol,” kata Deputi Gubernur BI, Sugeng.
BACA JUGA
Selain itu, perbankan juga akan menyediakan lebih dari 80 ribu uang elektronik untuk mengantisipasi adanya permintaan oleh pengguna jalan tol. Edukasi kepada masyarakat dan penyediaan call center juga dilakukan untuk mengantisipasi adanya kendala transaksi di lapangan.
Sebelumnya , BI telah menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik yang salah satunya mengatur perubahan saldo maksimum Uang Elektronik unregistered yang semula Rp 1 juta menjadi Rp 2 juta.
“Hal ini ditempuh guna merespon integrasi beberapa ruas tol yang efektif dilaksanakan tahun ini telah 100% nontunai menggunakan kartu Uang Elektronik,” jelas Sugeng.
Advertisement