Kehadiran Maskapai Asing Bakal Dongkrak Pariwisata Indonesia

Sebetulnya sudah ada maskapai asing yang beroperasi di Indonesia, yakni Air Asia.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jun 2019, 18:45 WIB
Pesawat maskapai Lion Air terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (16/5/2019). Pemerintah akhirnya menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat atau angkutan udara sebesar 12-16 persen yang berlaku mulai Kamis hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan lndustri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa salah satu sektor yang bakal didongkrak dengan kehadiran maskapai asing adalah sektor pariwisata. Karena itu, dia memandang positif rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendatangkan maskapai asing.

"Pemerintah kita dan sedang mendorong pariwisata, dan kita kan tahu, ke depan pendapatan terbesar Indonesia itu dari turisme," kata Rosan, saat ditemui, di kediamannya, Jakarta, Kamis (6/6/2019).

"Kalau asing masuk ya pasti akan banyak melihat potensi 265 juta orang, dan yang traveling itu kan sangat banyak, jadi itu positif buat saya," sambung dia.

Terkait maskapai yang bakal masuk, lanjut Rosan, dia mengharapkan agar masyarakat tidak perlu terlalu meributkan negara asal maskapai asing tersebut. Yang terpenting adalah manfaat yang akan ditimbulkan bagi perekonomian Indonesia.

"Kita mestinya jangan melihat itu dari negara mananya, oh dari China, oh dari mana. Jangan. Yang penting semuanya bisa membawa asas manfaat terbesar bagi Indonesia. Itu saja," tegas Rosan.

"Menurut saya sih jangan dilihat dari mananya, yang penting faktor bisa terciptanya kompetisinya, dan juga keselamatan jadi prioritas utama," imbuhnya.

Dia menambahkan, sebetulnya sudah ada maskapai yang beroperasi di Indonesia selain Garuda Grup maupun Lion Air Group, yakni Air Asia. Sayangnya, pangsa pasar Air Asia masih tergolong kecil.

"Sebetulnya semua sudah ada juga seperti Air Asia, sudah ada. Saya rasa kalau yang banyak masuk airline lebih baguslah makin bisa masyarakat makin bisa afford," tandas dia.

Reporter: Wilfridus Setu Embu 

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Maskapai Asing Hadir di RI Bakal Tekan Harga Tiket Pesawat?

Pesawat maskapai Lion Air terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (16/5/2019). Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi antara Kementerian Bidang Perekonomian dan Kementerian Perhubungan memutuskan tarif batas atas tiket pesawat turun sebesar 12-16 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ide untuk mendatangkan maskapai asing ke Indonesia, meskipun menuai polemik tapi ternyata banyak menterinya yang setuju akan ide ini.

Selain Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, ternyata  Menteri Perekonomian (Menko) Darmin Nasution juga setuju akan ide ini.

"Memang kenapa harga tiket naik? Ya tentu karena ada langkah-langkah internal dari perusahaan-perusahaan penerbangan kita. Mereka bisa lakukan itu karena pesaingnya hanya duopoli," ujar dia saat ditemui dalam acara open house di kediaman dinasnya, di Widya Chandra, Rabu (5/6/2019). 

Darmin menambahkan, saat ini karena maskapai di Indonesia hanya ada dua kelompok besar yaitu Garuda Indonesia dan Lion Air, jadi perubahan harga tiket pesawat tidak akan berbeda di antara kedua kelompok maskapai ini.

Untuk itu Darmin nampak begitu setuju akan ide Jokowi yang ingin memasukan maskapai asing di Indonesia agar dua kelompok maskapai tersebut dapat bersaing dan menurunkan harga tiketnya. Namun, tentu hal ini akan menuai risiko.

"Maskapai-maskapai penerbangan lokal ini tentunya akan teriak ‘uaaaa ini jadi susah!" ujar dia.

Meskipun demikian, pemerintah akan terus mendukung hal ini karena menurut Darmin, agar harga tiket pesawat tidak naik setajam seperti saat ini karena pasarnya hanya duopoli.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya